Jakarta, KompasOtomotif – Di Italia, Vespa sudah mengakar sebagai ikon budaya. Bahkan keberadaannya dianggap mewakili style, taste, dan fashion. Di sana, tak ada batas gender, banyak pria dan wanita suka memakainya sebagai kendaraan sehari-hari. Namun, cerita itu cukup berbeda dengan kondisi di Indonesia.
Vespa memang menjadi ikon sepeda motor klasik dan cukup mengakar di Indonesia. Mulai dari Vespa lansiran lawas hingga yang sudah mengadopsi teknologi modern. Tapi jika dilihat dari penggunanya, tak banyak wanita pemakai Vespa, seperti di negara asalnya.
”Secara umum, sangat banyak konsumen wanita pengguna Vespa, karena memang mewakili gaya, selera, dan fashion. Tapi di Indonesia tidak begitu,” ungkap Canovas Garriga Sergio, Sales and Networks Director Piaggio Indonesia, Selasa (17/2/2014).
Sergio melanjutkan, konsumen Vespa di Indonesia sangat didominasi laki-laki. Hal itu karena beberapa hal, berawal dari kondisi jalanan di Indonesia. ”Mungkin di jalan mereka merasa kurang aman, panas, dan sebagainya,” ujar Sergio.
Kendati demikian, budaya penggunaan Vespa di Indonesia menurut Sergio memang bukan untuk kendaraan sehari-hari. Kebanyakan pemilik memanfaatkan ”si pantat lebah” itu untuk nongkrong dan mengaktualisasikan gaya hidup bersepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.