Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formula 1 Kembali Pakai Mesin 1.000 Tenaga Kuda?

Kompas.com - 27/01/2015, 09:20 WIB
Paris, KompasOtomotif - Balapan Formula 1 saat ini dianggap oleh banyak pihak menjadi terlalu mudah untuk para pebalap. Kritik ini merujuk pada banyaknya pebalap muda yang relatif belum berpengalaman yang bisa ikut bersaing di F1.

Masalahnya adalah, saat ini hanya membutuhkan sedikit keterampilan dan pengalaman bagi setiap pebalap muda untuk ikut bersaing dengan pebalap yang lebih senior. Salah satu cara untuk mengubah budaya baru ini adalah dengan meningkatkan tenaga mesin yang jauh lebih besar.

Awal bulan ini, para pimpinan teknis tim F1 bertemu di Jenewa untuk membahas peningkatan kekuatan dari 750 tk ke angka 1000 tk atau bahkan lebih. Menurut Autosport, FIA sendiri tidak menutup usulan dari para pimpinan teknis tersebut, tapi perubahan ini hanya bisa diupayakan mulai 2017 mendatang.

Beberapa direktur teknis percaya bahwa target 1000 tk dapat dicapai tanpa desain ulang mesin V6 plus turbocharged yang berbiaya mahal. Peningkatan daya mesin dapat diatur dengan aliran bahan bakar yang lebih besar, sedikit ubahan desain serta penambahan kapasitas tangki bahan bakar.

Tiga kali juara dunia F1 dan bos tim Mercedes, Niki Lauda, yang pernah merasakan era mesin mobil F1 berdaya tinggi, adalah salah satu tokoh yang mendukung ide ini. Bahkan menurut Lauda, mesin F1 bisa lebih tinggi dari 1.000 tk.

"Seharusnya bisa mencapai 1.200  tk, ditambah dengan ban yang lebih besar dan karakteristik mobil yang lebih aerodinamis. Saat ini, mobil F1 seperti mobil GP2 atau F3. Setiap pebalap bisa dengam mudah ambil bagian di ajang F1," tegas Lauda.

FIA sendiri telah mengeluarkan aturan ketat untuk pebalap baru dalam memperoleh surat izin F1. FIa sedang mengkaji permintaam peningkatan daya mesin tersebut yang tentunya akan diiringi dengan regulasi baru terkait desain mobil dan penggunaan bahan bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau