Jakarta, KompasOtomotif – Kendati pasar low MPV cenderung naik, namun Avanza sebagai salah satu penghuninya mengalami stagnasi. Dari data Gaikindo dua bulan pertama 2014, penjualan mobil-mobil di kelas ini naik. Januari tercatat penjualan 30.000-an unit kemudian Februari meningkat menjadi 33.000-an. Sementara MPV ”sejuta umat” Toyota itu justru turun dari 16.000-an ke 15.000-an unit.
Sebenarnya gelagat stagnasi dan penurunan ini sudah mulai tampak sejak hadirnya kompetitor baru tahun lalu, yaitu Suzuki Ertiga, Chevrolet Spin, dan terbaru Honda Mobilio. Bahkan nama-nama seperti Suzuki APV, Nissan Evalia, dan Daihatsu Luxio dengan stabil ikut menggerogoti. Avanza pun dikepung. Harus segera melakukan perubahan? Ternyata tidak juga.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, menegaskan bahwa ini adalah hal biasa dan tidak serta-merta membuat panik. ”Ada produk baru, konsumen pasti punya pilihan lain. Kami tetap yakin dengan Avanza karena mobil ini didesain di Indonesia dan sudah menyesuaikan dengan kebutuhan serta alam,” katanya, Selasa (25/3/2014), di Jakarta.
Ditambahkan, TAM melihat tidak ada masalah berarti yang memicu munculnya penyegaran atau "wajah" baru. Yang jelas, saat ini TAM masih terus melakukan survei untuk menentukan umur Avanza yang saat ini masih terus bertahan.
”Saya kira belum tahu akan berapa lama lagi, yang jelas Avanza model sekarang masih diminati dan umurnya masih panjang. Tapi kami akan mengikuti kehendak konsumen. Jika memang sudah waktunya konsumen menginginkan perubahan, kami akan lakukan,” tegas Samulo.
Senjata untuk melawan kehadiran kompetitor di segmen LMPV tetap ada di pelayanan purna jual. Target saat ini pun diubah, tak lagi soal angka, tetapi meraih pangsa pasar mendekati 50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.