Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Toyota Akui Avanza Mulai "Jalan di Tempat"

Kompas.com - 10/03/2014, 08:31 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Terus mengalami pertumbuhan penjualan sejak pertama kali diluncurkan pada 2004, kini Toyota Avanza mulai jalan di tempat alias stagnan. Mobil "sejuta umat" ini mulai menghadapi persaingan serius dari kompetitor yang berdatangan masuk ke segmen paling besar di pasar mobil nasional, kendaraan multiguna dengan harga terjangkau, low MPV.

Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), menjelaskan, jika dibandingkan, pertumbuhan penjualan Avanza awal tahun ini dengan tiga bulan terakhir pada 2013 relatif sama. Masuknya sejumlah model baru, seperti Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Chevrolet Spin, dan Nissan Evalia, membuat volume penjualan di segmen ini semakin besar.

Data wholesales Gaikindo menunjukkan bahwa total penjualan periode 2013 mencapai 213.000 unit atau rata-rata 17.000 unit per bulan. Sementara tahun sebelumnya (2012), penjualan tercatat 192.000 unit atau 16.000 unit per bulan.

Baca juga: Dewi Yull: Telah Berpulang Ray Sahetapy, Ayah dari Anak-anakku

"Tahun lalu, rata-rata penjualan Avanza berkisar di level 17.000 unit. Awal tahun ini levelnya masih sama (17.000 unit) juga. Jadi, sebenarnya dari volume penjualan tidak tergerus, tetapi pertumbuhannya memang tidak sebesar industri (segmen low MPV)," kilah Johnny di Tebet Saharjo, Jakarta Selatan, Minggu (9/3/2014).

Pangsa pasar
Kembali melongok data Gaikindo, pada 2012 dari total pasar low MPV, Avanza menikmati pangsa pasar sampai 57,7 persen. Setahun berikutnya (2013), penguasaan pasar sedikit turun menjadi 56,2 persen, tetapi volume penjualan naik. Januari 2014, tren penguasaan pangsa pasar semakin menciut menjadi tinggal 53 persen.

"Kenaikan penjualan semua model di segmen ini terjadi karena banyak model baru yang masuk dan kami coba mempertahankannya," tambah Johnny.

Saat ini, lanjut Johnny, Avanza juga ikut dalam persaingan diskon dengan model lain di segmen yang sama. Tapi, diskon yang diberikan dipastikan lebih masuk akal dan sebagai upaya tetap kompetitif di pasar. "Kalau tidak ada diskon itu bohong. Tetap ada, tetapi nilainya tidak sebesar akhir tahun lalu," tutup Johnny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jokowi Terabas Hujan Temui Warga, Budi Arie: Masih di Hati Rakyat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau