JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, masalah potensi penyimpangan sertifikasi pada produk Toyota sudah selesai.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Januari 2024, Toyota diterpa dengan isu sertifikasi mesin diesel. Namun, dijelaskan bahwa isu ini tidak ada kaitannya dengan keamanan, keselamatan, dan kualitas.
Salah satu mesin diesel yang terkait adalah mesin dengan kode 1GD. Banyak konsumen di Indonesia yang bertanya-tanya jadinya, karena mesin tersebut digunakan pada mobil yang banyak dipakai yakni Fortuner.
"Itu sudah boleh ekspor lagi. Sudah normal lagi. Jadi no issue. Sejak dua minggu yang lalu mulai ekspor lagi ke Timteng," ujar Bob kepada Kompas.com di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
Bob menekankan bahwa perihal sertifikasi ialah soal homologasi bukan mengenai kualitas produk.
"Kami sudah sampaikan bahwa itu homologation proses. Jadi mobil itu sebelum dijual dibikin sertifikatnya dulu, misalkan kubikasi 2.000 cc. Terus emisinya sekian. Penggunaan bahan bakarnya sekian. Nah itu dicek. Itu uji tipe. Jadi bukan quality dan safety. Jadi tolong bedakan antara homologasi dengan quality based," ujarnya.
Sebelumnya, Toyota Industries Corporation (TICO) melaporkan kepada Toyota Motor Corporation (TMC) bahwa pihaknya telah menerima laporan dari komite investigasi terkait penyelidikan potensi penyimpangan sertifikasi pada produknya.
Penyimpangan ini menyangkut sertifikasi yang tidak tepat pada mesin diesel yang dibuat oleh TICO untuk Toyota. Didapatkan, sedikitnya ada tiga mesin terindikasi pelanggaran tersebut, yaitu mesin 1GD, 2GD dan mesin F33A.
Lebih jauh, penyimpangan sertifikasi mesin diesel Toyota ini melibatkan 10 model kendaraan secara global, dengan enam model dipasarkan di Jepang.
Menurut keterangan Toyota, adapun yang diproduksi oleh TMMIN ialah Fortuner produksi Mei 2020, yang juga dibuat oleh Toyota Motor Thailand Co dan Toyota Kirloskar Motor Private Ltd India.
Mesin 1GD memiliki punya spesifikasi 2.755 cc 4 silinder segaris dengan 4 katup, dilengkapi turbo VNT Intercooler. Mesin ini diklaim bertenaga maksimal 201,11 Tk 3.000-4.000 pada rpm, dan torsi puncak 499 Nm pada 1.600-2.800 rpm.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/05/094200415/ekspor-toyota-indonesia-ke-timteng-tak-pengaruh-sertifikasi