Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER OTOMOTIF] Alasan Berkendara Mobil Matik Jangan Sering Kickdown | Cara Memastikan Kondisi Transmisi Mobil Matik Bekas Masih Prima

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil matik diciptakan untuk mempermudah kerja pengemudi. Sebab dengan adanya transmisi otomatis pengemudi tak perlu banyak melakukan perpindahan gigi apalagi menginjak kopling.

Kerja kopling dan perpindahan gigi sudah diatur sedemikian rupa secara otomatis oleh transmisi matik. 

Namun, mengendarai mobil matik tidak bisa sembarangan. Kesalahan pengemudi matik ialah menekan pedal gas secara serampangan sehingga transmisi matik bekerja keras.

Selain itu, harga mobil matik bekas umumnya lebih mahal daripada yang manual dengan jenis, tipe dan tahun produksi yang sama. Hal ini berkaitan dengan kenyamanan serta kemudahannya dalam pegoperasian.

Keunggulan tersebut tentu harus dibayar dengan perawatan lebih mahal. Begitu juga ketika terjadi masalah maka perbaikannya cenderung membutuhkan biaya lebih tinggi.

Lantas, penting untuk mengetahui atau memastikan transmisi mobil matik bekas dalam kondisi prima agar kelak setelah pembelian tidak perlu melakukan perbaikan transmisi.

Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Selasa, 24 Januari 2024 :

1. Alasan Berkendara Mobil Matik Jangan Sering Kickdown

Rivey, dari bengkel spesialis mobil matik, Automatic 88 di Raden Inten, Jakarta Timur, mengatakan, cara paling mudah merusak transmisi matik tapi kerap dilakukan ialah sering melakukan kickdown.

"Banyak orang yang terlalu sering kickdown, gas dibejek-bejek terus. Paling penting saat di matik itu ialah mengurut gas," ujar Rivey kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

2. Cara Memastikan Kondisi Transmisi Mobil Matik Bekas Masih Prima

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan ada tips ringan untuk memastikan kondisi transmisi matik pada mobil bekas masih prima atau tidak.

“Lebih akurat jika dilakukan scanning, tapi tidak semua orang bisa kan, jadi pakai tips ringan bisa saja sebenarnya yakni dengan menghitung jeda waktu pertautan transmisi saat memindahkan tuas dari N ke D atau R,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024). 

3. Belum Resmi Meluncur, SPK Suzuki Jimny 5 Pintu Sudah Mengular

Kehadiran Suzuki Jimny 5 pintu masuk ke pasar dalam negeri tidak butuh waktu lama lagi. Sebab, kendati belum resmi diluncurkan, jaringan resmi Suzuki yang sudah membuka pemesanan awal atas SUV ikonik.

“Kami sudah buka pesanan resmi sejak 1 Januari (2024). Pesanan sudah banyak yang masuk,” ucap Dony Ismi Himawan Saputra, Deputy Managing Director Sales and Marketing 4W SIS di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

4. Alasan Marquez Tampil Kalem Saat Pertama Coba Ducati

Marc Marquez tampil kalem saat pertama mencoba Ducati pada sesi tes Valencia akhir musim lalu. Ternyata, ada yang tak biasa dia alami di Ducati dibanding saat bersama Honda.

Meski tidak tampil agresif pada momen pertamanya menjajal Desmosedici GP23, tapi Marquez mampu mencatatkan waktu yang cukup baik. Tidak butuh waktu lama baginya untuk beradaptasi dengan motor balap Ducati. 

5. Tanggapan BYD Soal Baterai LFP yang Dibahas di Debat Cawapres

Produsen kendaraan listrik asal China, Build Your Dream (BYD) menanggapi soal penggunaan lithium ferro phosphate (LFP) yang ramai dibahas dalam debat calon wakil presiden keempat yang digelar pada Minggu (21/1/2024) kemarin.

Topik baterai LFP dilontarkan cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka, yang bertanya pada cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar, di mana tim suksesnya kerap bicara soal keunggulan baterai LFP.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/25/060200815/-populer-otomotif-alasan-berkendara-mobil-matik-jangan-sering-kickdown-cara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke