Pecco panggilan Bagnaia mengatakan, para pebalap Ducati bisa mengakses data balapnya dan itu menjadikan rintangan besar di tengah perebutan gelar MotoGP. Sebab, dia mesti mencari jalan lain agar lebih kencang.
“Saya rasa kami tidak memiliki keunggulan, dalam hal pengalaman di MotoGP. Saat ini, jika Anda cepat, semua orang akan melihat data Anda. Anda bertarung melawan orang lain," kata Bagnaia, dilansir dari Crash, Selasa (7/11/2023).
“Bagi saya, ini bagus tetapi juga sulit. Mungkin terkadang kita menemukan sesuatu yang lain pada mereka. Namun, di sesi berikutnya mereka semua mencobanya," ujar Bagnaia.
Saat ini Ducati dipastikan akal kembali jadi juara dunia, entah itu antara Bagnaia, Jorge Martin, atau Marco Bezzecchi. Sebab, dengan tiga seri tersisa, hanya tiga pebalap itu yang punya poin paling tinggi.
“Saya tidak ingin memikirkan tentang kejuaraan. Saya akan menyerang seperti biasa, berusaha sekuat tenaga, mencoba membuka celah," katanya.
Meski demikian, Bagnaia mengakui bahwa dia sedikit bangga dengan hal tersebut.
"Berjuang untuk kejuaraan selama tiga tahun berturut-turut berarti kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Saya kira itu tidak akan gagal," kata Bagnaia.
“Menjadi rujukan adalah suatu hal yang patut kita banggakan,” kata Bagnaia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/07/104200915/ducati-kencang-karena-semua-pebalap-pakai-data-bagnaia