KLATEN, KOMPAS.com - Panas berlebih atau overheat pada mesin mobil jadi salah satu permasalahan yang patut diwaspadai.
Bila indikator suhu menunjukkan lebih tinggi dari biasanya, maka bisa jadi mesin mengalami overheat.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai kerusakan komponen mesin. Apalagi bila pengemudi tak segera menghentikan perjalanan.
Selain indikator suhu, performa mesin hingga AC juga bisa turun bila mesin mengalami overheat sehingga gejalanya akan sangat terasa oleh pengemudi.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, performa AC tiba-tiba turun bisa dijadikan tanda bahwa mesin mobil mengalami overheat, tapi penyebabnya tidak dingin AC bukan hanya karena masalah tersebut.
“Ketika mesin mengalami overheat, maka terjadi peningkatan suhu di area mesin termasuk radiator, jika diamati posisi radiator ini berdampingan dengan kondensor, sehingga pendinginan freon bisa saja tidak optimal sehingga performa AC menurun,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pendinginan freon di dalam kondensor yang tidak optimal tentu akan mengganggu kinerja AC secara keseluruhan.
“Pendinginan freon tidak optimal bisa karena induksi panas dari radiator, atau dari motor fan yang lemah atau mati, itu sama-sama akan menyebabkan mesin overheat dan membuat kinerja AC menurun,” ucap Ibrohim.
Jika sumber masalahnya ada kipas radiator atau ekstra fan, maka dua sistem akan terganggu sekaligus yakni sistem pendingin mesin dan AC.
“Tapi penyebab AC tiba-tiba jadi panas tidak hanya karena ada masalah pada mesin, tapi ada banyak komponen dan sensor khususnya pada sistem AC,” ucap Ibrohim.
Intinya, AC menjadi tidak dingin karena mesin mengalami overheat sangat mungkin terjadi, tapi untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/29/170200315/ac-mobil-tiba-tiba-panas-bisa-jadi-gejala-mesin-mobil-overheat