Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Beli Innova Bekas, Pahami Dulu Penyakit Umumnya

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Toyota Innova banyak diburu oleh masyarakat berkat ketangguhan serta dimensinya yang bongsor. Mobil ini sangat cocok digunakan untuk mobilitas keluarga Indonesia. Namun, sebelum membelinya sebaiknya Anda tahu apa penyakit umumnya.

Innova bensin pertama kali muncul pada tahun 2004 menggantikan Kijang kapsul. Dengan mesin bensin berkapasitas 2 liter, dilengkapi teknologi VVT-i mobil ini mampu menghasilkan tenaga hingga 134 tenaga kuda. Sementara yang varian diesel dibekali mesin berkapasitas 2.500 cc. Mobil ini cukup bisa diandalkan.

Ada pun pembaruan terjadi pada tahun 2008 dengan desain yang sedikit berbeda. Toyota juga mengeluarkan Innova tipe terendah pada 2009 dengan kelengkapan minimalis yaitu tipe J. Tipe ini disediakan guna meningkatkan daya beli bagi semua kalangan karena harganya tentu saja lebih terjangkau.

Pada 2011 meluncur Innova facelift dengan desain lampu yang seakan memiliki sayap yang dipadukan dengan fog lamp.

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan Innova lawas memiliki penyakit umum karena usianya tidak lagi muda mulai dari sektor kaki-kaki dan transmisinya.

“Sejak pertama kali diluncurkan, Innova sudah berusia hampir 20 tahun, sehingga sebelum membelinya perlu waspada pada sektor kaki-kakinya, biasanya sudah waktunya perbaikan meliputi penggantian peredam kejut depan dan belakang, bushing arm, stabilizer dan bearing roda,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Pemilik bengkel di Polokarto, Kabupaten Sukoharjo ini mengatakan peredam kejut Innova lawas yang sudah lemah bisa menimbulkan bunyi tidak wajar ketika melaju di jalan tidak rata.

Selain bunyi, bantingan suspensi bisa menjadi lebih keras atau justru mobil terasa limbung saat melaju kencang karena kemampuan peredam kejut sudah menurun.

“Peredam kejut depan dan belakang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan mobil, maka dari itu sebaiknya segera diperbaiki bila sudah rusak,” ucap Muchis.

Selain itu, beberapa bunyi tidak wajar di area roda bisa timbul seperti bunyi berdengung saat mobil melaju.

“Bunyi dengung merupakan salah satu tanda bearing roda sudah aus, sehingga putarannya tidak sehalus kondisi barunya, bila komponen ini diganti maka bunyi dengung akan hilang,” ucap Muchlis.

Muchlis mengatakan beberapa gejala kerusakan di atas bisa timbul pada Innova bekas. Sehingga konsumen perlu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan tersebut dalam membelinya.

“Biaya perbaikan kaki-kaki Innova bekas total bisa tembus Rp 6 jutaan, menggunakan peredam kejut dan rack end orisinal Toyota,” ucap Muchlisi.

Sementara itu, ada juga penyakit lainnya pada sektor transmisi, khususnya yang tipe matik. Seperti yang diketahui, Innova lawas menggunakan transmisi AT konvensional 4 percepatan.

“Untuk mobil lawas seperti Innova generasi pertama, maka kerusakan transmisi matik bisa terjadi, sehingga biaya perbaikannya perlu diperkirakan, mulai Rp 6 juta sampai Rp 12 juta tergantung apa saja perbaikan yang dilakukan,” ucap Muchlis.

Nah, itu tadi beberapa penyakit umum Innova bekas sehingga bisa menjadi tambahan informasi sebelum membelinya.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/26/121200115/mau-beli-innova-bekas-pahami-dulu-penyakit-umumnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke