Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagnaia Sebut Aturan Tekanan Ban Bikin Balapan Tidak Aman

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP 2023 sudah menerapkan regulasi terbaru yang mengatur soal tekanan ban. Namun, menurut sebagian pebalap, aturan tersebut justru membahayakan. Salah satu pebalap yang berpendapat demikian adalah Francesco Bagnaia.

Sebelum regulasi tersebut ditetapkan, banyak tim ditemukan tahun lalu menggunakan tekanan ban di bawah rekomendasi minimum yang ditetapkan oleh Michelin. Untuk itu, agar semuanya sama, maka dibuatlah aturan khusus.

Sejak MotoGP Inggris 2023, aturan tersebut secara resmi berlaku. Para pebalap harus membalap dengan tekanan ban depan 1,88 bar atau 27,2 psi dan belakang 1,7 bar atau 24,6 psi, minimum untuk setidaknya 50 persen dari balapan utama dan 30 persen dari sprint race.

Aturan ini dibuat sebagai langkah keamanan atas saran dari Michelin, meskipun para pebalap mengkritiknya. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh fakta bahwa ban depan akan kehilangan daya cengkeram dan performa pengereman ketika tekanan anginnya melebihi 2,0 bar.

Meskipun berbahaya, hal ini juga berarti menyalip menjadi jauh lebih sulit dan juga lebih agresif. Sebab, para pebalap mencoba untuk mengejar ketertinggalan mereka sedini mungkin dalam balapan untuk menghindari masalah tekanan. Kondisi tersebut membuat balapan pada MotoGP San Marino 2023 terkesan membosankan.

"Bagi saya, peraturan ini tidak aman, karena Anda berisiko lebih besar untuk terjatuh," ujar Bagnaia, dikutip dari Motorsport.com, Senin (18/9/2023).

Bagnaia menambahkan, ketika berada di belakang pebalap lain dan ingin menyalip, maka risiko yang diambil sangat besar. Menurutnya, sangat mudah untuk kehilangan cengkeraman ban depan.

"Dalam kondisi seperti di trek seperti Misano, di mana Anda banyak mengerem, tekanan depan bisa menjadi batas yang sangat besar. Tapi itulah yang kami miliki. Jadi, kami harus lebih memahami di mana kami harus meningkatkannya," kata Bagnaia.

"Kami harus memprediksi dengan lebih baik apa yang akan terjadi dalam balapan, karena jika Anda berada di depan, Anda harus melakukan satu hal untuk balapan; jika Anda berada di belakang, Anda harus melakukan hal lain," ujarnya.

"Jadi, ini banyak berubah, tetapi aturan ini tidak membuat olahraga kami lebih aman," kata Bagnaia.

Untuk diketahui, sanksi yang diberikan oleh MotoGP Stewards bagi pelanggar aturan tekanan ban ini cukup berat. Untuk pelanggaran pertama, pebalap hanya akan diberikan teguran. Nantinya, untuk pelanggaran kedua akan dikenakan penalti 3 detik. Pelanggaran ketiga, dikenakan penalti 6 detik. Lalu, pelanggaran keempat akan dikenakan penalti 12 detik.

Tapi, mulai musim depan, pebalap yang ketahuan melanggar regulasi tersebut akan langsung didiskualifikasi. Sejauh ini, sudah ada dua pebalap yang mendapat teguran, yakni Maverick Vinales dan Dani Pedrosa.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/18/094200415/bagnaia-sebut-aturan-tekanan-ban-bikin-balapan-tidak-aman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke