Salah satunya seperti yang terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram, Daschcam Owners Indonesia, di mana pengendara Nmax ingin menyalip truk kontainer tapi tidak memperhitungkan jarak.
"Kejadian hampir adu banteng. Jalanan sempit dan ngak keliatan nyalip kontener. Lokasi di kelapa 2 wetan Ciracas," tulis keterangan video dikutip pada Senin (26/6/2023).
Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana, mengatakan, memang, tertahan di belakang kendaraan besar yang lajunya pelan pasti membuat kesal karena durasi berkendara menjadi lebih lama.
Namun, menyalip kendaraan besar harus memperhatikan berbagai faktor. Agus mengatakan, sebelum menyalip tentukan lajur yang hendak digunakan. Utamanya gunakan lajur kanan namun dalam situasi tertentu, bisa pula digunakan lajur kiri.
“Usahakan untuk tidak melawan arah. Ini penting sekali dan wajib diperhatikan. Jika melawan arah, risikonya sangat besar,” ucap Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.
Setelah itu kata Agus, pengendara motor harus beri sinyal pada pengemudi yang ada di depan dengan menyalakan lampu sein dan membunyikan klakson. Jangan pakai hazard karena akan membuat bingung pengemudi yang ada di depan.
"Tidak boleh pakai lampu hazard! Ini satu kekeliruan yang masih sering dijumpai di kalangan pengendara motor,” kata Agus.
Kemudian tidak ragu-ragu dan gunakan kecepatan yang cukup Langkah terakhir yaitu mendahului dengan mantap dan kecepatan yang stabil. Maksudnya, pengendara jangan sampai ragu-ragu.
“Kalau ragu-ragu, sebaiknya tahan dulu. Intinya tetap tenang dan gunakan kecepatan yang cukup saat mendahului. Jika mengikuti semua langkah di atas, seharusnya akan aman,” ucap Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/26/072200115/nmax-gagal-menyalip-truk-kontainer-hampir-adu-banteng