SEMARANG,KOMPAS.com - Banjir yang cukup dalam mengakibatkan risiko kerusakan fatal pada mobil, terutama komponen mesin dan kelistrikan.
Mesin mobil bisa langsung mogok akibat air terhisap ke ruang bakar melalui intake. Kerusakan yang terjadi bisa dibilang cukup berat atau biasa water hammer. Lantas seperti apa perbaikannya?
Kepala Bengkel Mitsubishi Bumen Redja Abadi Semarang Ali Yusuf mengatakan, perbaikan kerusakan tersebut, dilakukan overhaul total.
"Turun mesin full, piston dan ring piston bengkok bahkan pecah. Biaya perbaikan juga enggak murah, sekitar Rp 25-30 juta," kata Ali.
Saat terjadi water hammer, kasus kerusakan begitu mendadak dan kebanyakan pengemudi menganggap yang bermasalah adalah kelistrikan mesin.
Padahal, kata Ali, sebenarnya bisa tertolong bila pengemudi sigap memahami situasi, kemudian tau apa yang dilakukan sebagai langkah darurat.
"Bisa berhenti jika warning di panel indicator cluster nyala. Berhenti, menepi dan biarkan mesin mati. Kelistrikan dan mesin mati, air tak terhisap masuk ruang bakar. Sistem elektrikal juga lebih aman, arus listrik terputus," tuturnya.
Sementara ini, Ali menyebut, ada 3 kasus kerusakan water hammer yang ditangani Mitsubishi.
"Banjir Semarang ini ada 3 mobil yang harus overhaul. Kasusnya karena nekat menerjang banjir, itu kemarin kita Towing dari Kawasan Simpang Lima pas banjir hari pertama di Semarang," ujarnya.
Meskipun kerusakan fatal di bagian mesin, Ali mengatakan, komponen-komponen lainnya juga di cek satu-persatu. Yang terpenting adalah cek kondisi kelistrikan terutama sensor-sensor dan juga ECU.
"Kelistrikan di scan, ada beberapa sensor, seperti SRS yang rawan. Letaknya kan dibawah sendiri. Dua kali banjir di Semarang, akhir tahun 2022 dan rob Pelabuhan Tanjung Emas, kasusnya SRS beberapa ada yang kena. Untuk ECU malah aman," bebernya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/06/101200515/estimasi-biaya-perbaikan-water-hammer-pada-mobil-yang-terendam-banjir