Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Lampu Depan Bus Masih Pakai Bohlam?

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus merupakan alat transportasi yang bisa bekerja 24 jam setiap harinya. Oleh karena itu, ketika beroperasi di malam hari, sistem pencahayaan pada bus tentu menjadi hal yang penting.

Jika membahas tampilan lampu bus saat ini, setiap karoseri punya desainnya masing-masing, sehingga nampak semakin beragam. Berbeda dengan zaman dahulu, di mana beberapa karoseri memakai model lampu depan yang sama.

Lampu depan kini menjadi komponen desain pada bagian muka bus, ada yang bentuknya menyipit, dan juga yang lebar. Namun, kebanyakan lampu depan bus yang datang dari karoseri masih mengandalkan bohlam.

Padahal, jika menggunakan teknologi terkini seperti LED, tentu akan membuat bus tampil makin kekinian. Lalu mengapa bus kalau dari karoseri masih mengandalkan bohlam sebagai lampu depannya?

Sales Staff Karoseri Tentrem Dimas Raditya mengatakan, untuk bodi buatan Tentrem, lampunya masih memakai bohlam berwarna kuning dibantu dengan projektor. Memilih untuk tetap memakai bohlam dikarenakan kepraktisannya.

“Bohlam lebih mudah dalam spare partsnya. Kalau pakai HID kan perlu ballast, sedangkan LED harus ada kipas pendingin dan sebagainya. Bohlam tidak perlu alat-alat tadi,” ucap Dimas kepada Kompas.com belum lama ini.

Selain praktis, lampu bohlam zaman sekarang sudah punya usia pakai yang panjang. Hal tersebut dikatakan oleh Export Manager Karoseri Laksana Werry Yulianto.

“Pertimbangan saat ini, bohlam masa pakainya masih lebih awet dibanding LED. Untuk LED sendiri, masih dalam taraf percobaan untuk ketahanannya di karoseri Laksana,” ucap Werry.

Tetapi, banyak juga operator bus yang memodifikasi lampu depannya menjadi lebih terang. Biasanya, selain diganti lampunya, bagian rumah lampu juga dihias dengan warna yang menarik, sehingga semakin matching dengan eksterior bus.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/26/164200015/kenapa-lampu-depan-bus-masih-pakai-bohlam-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke