JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan salah satu komponen pada mobil yang memiliki usia pakai dan perlu diganti jika kondisinya sudah tidak layak. Namun, penggantian ban bukan hanya sebatas mencopot dan memasang yang baru.
Terdapat ritual lain yang penting untuk dilakukan saat mengganti ban mobil, yakni balancing. Tentunya, itu dibutuhkan agar mobil tetap nyaman saat dikendarai.
"Saat melakukan penggantian ban atau pun pelek, harus diikuti dengan proses berikutnya, yakni balancing roda," kata Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Zulpata menambahkan, fungsi balancing adalah untuk kesetimbangan antara ban dan pelek. Penyeimbangan ini tidak hanya dilakukan saat mengganti ban baru saja. Tapi, saat mengganti dengan ban bekas pun juga perlu dilakukan.
"Saat pelek atau pun bannya diganti dengan yang baru belum tentu bagian kaki-kaki bisa langsung setimbang. Sehingga, perlu dilakukan balancing agar bagian kaki-kaki ini bisa kembali seimbang saat menggunakan ban baru," kata Zulpata.
“Kalau tidak dibalancing akan tidak seimbang, pasti akan terjadi getaran atau vibrasi pada kecepatan 60 Kpj ke atas tergantung kendaraannya, bisa mulai 60 Kpj, 70 Kpj dan seterusnya,” ujarnya.
Menurut Zulpata, efek lainnya adalah setir atau kemudi bergerak ke kiri atau ke kanan, jika kondisi tadi tetap dibiarkan terus menerus.
“Atau yang biasa disebut tire shimmy lama-kelamaan akan menyebabkan keausan pada ban yang semakin parah pada bagian telapaknya,” kata Zulpata.
Jika hal itu terjadi, maka bukan hanya tidak nyaman saja, tapi juga cukup berbahaya. Maka itu, penting untuk dilakukan balancing.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/26/102200415/ritual-penting-yang-harus-dilakukan-setelah-ganti-ban-mobil