Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lihat Pengendara Motor yang Ngobrol di Jalan, Jangan Ditegur

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika mengemudi di jalanan, sering terlihat dua pengendara motor yang berkendara sambil berbicara.

Kadang mereka sangat pelan, walaupun di sisi kiri, tapi tetap menghalangi jalan.

Bagi pengemudi mobil, hadirnya pengendara motor yang ngobrol ini bisa menghalangi lajunya. Sehingga malah membuat perjalanan menjadi lama, bahkan bisa terlambat.

Lalu bagi pengemudi mobil yang merasa terhalang jalannya oleh mereka, apa yang bisa dilakukan?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, ketika menemui pengendara tadi, harus diberi peringatan.

Salah satu caranya adalah dengan menekan klakson, tapi jangan terlalu dekat dengan mereka.

“Tujuannya supaya tidak membuat mereka kaget, emosi dan mau memperbaiki posisinya. Jadi tidak perlu ditegur, tapi diberi peringatan saja,” kata Sony.

Klakson juga tidak perlu panjang dan dari jarak dekat, karena hal ini bisa mengagetkan mereka. Perhatikan juga keselamatan pengendara lain, kalau sampai kaget dan jatuh, malah bisa berujung konflik di antara pengendara motor dan mobil.

“Kalau tujuannya memberi peringatan, harus soft dan tidak menimbulkan konflik,” ucapnya.

Tips Berkendara Aman

Intruktur keselamatan berkendara dari PT Indako Trading Medan, Eka Yolahati mengungkapkan ada tujuh sikap tubuh yang perlu dilakukan pengendara pemula, laki-laki maupun perempuan, untuk keselamatan di jalan.

"Pertama pandangan mata. Pandangan harus lurus ke depan dengan sesekali memperhatikan kiri kanan atau sekeliling motor namun hanya sepersekian detik," ucap Eka saat ditemui Selasa (30/7/2019).

Selain pandangan, pengendara motor juga tidak boleh mengandalkan kaca spion untuk melihat kondisi sekeliling kendaraan. Ini karena kaca spion masih memiliki titik buta yang membuat kendaraan lain tidak terlihat.

Kedua adalah sikap tubuh yakni pundak, harus rileks untuk mencegah kelelahan saat berkendara. Ketiga lengan yang harus membentuk siku untuk kesiapan tubuh bermanuver.

"Kalau lengan lurus, saat melakukan pengereman akan sakit. Jadi tekuk seperti suspensi atau lengan ayun," ujar Eka yang ikut meramaikan acara Astra Honda Safety Riding Instructor Competition kategori wanita dengan menggunakan skutik.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah genggaman jari tangan di tuas gas, harus empat jari penuh. Begitu juga saat pengereman, harus empat jari dan hindari penggunaan hanya dua jari.

Pengereman dengan empat jari akan membuat tuas gas tertutup dan kendaraan melambat. Pengereman dua jari hanya dilakukan untuk keperluan balap dan bukan cara tepat untuk berkendara aman di jalan raya.

Kelima adalah posisi pinggul harus duduk sempurna di atas jok. Untuk mendapatkan posisi nyaman biasanya pengendara berdiri sebentar lalu duduk menempatkan pantatnya tepat di jok.

Keenam adalah posisi lutut. Bagi pengguna skutik posisi kaki harus rapat dan berada di balik sayap depan kendaraan.

Posisinya jika terlihat dari depan, seluruh bagian kaki akan terlindung di balik sayap motor skutik. Jangan membuka kaki terlalu lebar karena berpotensi terserempet kendaraan lain.

"Jadi kalau kaki rapat, lutut berada di dalam, jika terserempet dari depan sayap skutiknya dulu yang kena. Untuk motor sport juga sama. Posisinya mengapit ringan tangki motor untuk keamanan dan keseimbangan," ucap Eka.

Terakhir posisi kaki harus lurus dan berada di atas footstep. Tidak boleh terlalu jauh di depan atau belakang.

Jika semua posisi berkendara ini dilakukan maka akan tercipta segitiga keamanan berkendara. Ini membuat pengendara aman dan keseimbangan bermanuver terjaga.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/05/193100015/lihat-pengendara-motor-yang-ngobrol-di-jalan-jangan-ditegur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke