JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu hal yang dapat dilakukan agar aman dan nyaman saat berkendara adalah dengan menjaga kekencangan baut pelek mobil.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, terlebih ketika kendaraan roda empat Anda akan digunakan untuk melakukan perjalanan atau beraktivitas.
Jika ada salah satu baut yang kendur, sebaiknya segera dilakukan pengencangan menggunakan alat yang ada. Hal itu guna menghindari kejadian yang tidak diharapkan, termasuk lepas baut yang bisa saja menyebabkan kecelakaan.
Namun perlu dipahami, saat mengencangkan baut yang kendur tidak boleh dilakukan secara asal. Harus dipastikan kekecangannya sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan. Selain itu, cara mengencangkan baut juga harus benar untuk menghindari baut slek atau rusak.
Kepala Bengkel Auto2000 Suparna menjelaskan, saat mengencangkan baut pelek sebaiknya jangan langsung menggunakan alat.
“Gunakan tangan terlebih dahulu, putar bautnya, baru setelah itu menggunakan alat untuk mengencangkannya,” ucap Suparna saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/6/2021).
Suparna menyarankan, saat mengencangkan baut sebaiknya dilakukan secara menyilang jangan berurutan searah jarum jam atau berlawanan. Hal ini untuk memastikan pelek dalam kondisi yang pas atau tidak oleng saat dikencangkan.
“Posisi ban saat dikencangakan juga masih mengambang atau didongkrak. Baru setelah pelek kencang tapi belum maksimal, dongkrak diturunkan sehingga ban sudah menapak ke jalan atau lantai,” kata dia.
Setelah itu, lanjutkan menggunakan kunci momen yang bisa diukur kekuatan kekencangannya, idealnya menggunakan kunci momen sebesar 1.050 kgf.
“Saat mengencangkan posisi ban harus benar benar-benar menapak pada lantai atau jalan. Jangan menggunakan rem untuk menahan putaran roda saat dikencangkan, itu tidak maksimal,” ucap Suparna.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/06/08/104200315/jangan-asal-mengencangkan-baut-pelek-mobil-ada-aturannya