Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kendaraan Listrik Diklaim Mampu Tekan Impor BBM

Menurut dia, salah satu cara yang dapat dilakukan ialah melalui program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB) yang masuk dalam grand strategi nasional.

"KLBB didorong sebagai upaya untuk mengurangi impor dan konsumsi BBM sekitar 77 ribu barel per hari di 2030 mendatang," katanya dalam konferensi virtual, kamis (28/1/2021).

Dalam waktu yang sama, diproyeksikan sudah ada 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit sepeda motor berteknologi serupa. Namun, ia belum bisa memperkirakan konsumsi BBM yang turun.

Tak sampai di situ, penggunaan mobil listrik ke depan juga berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) ke depan. Perkiraannya, GRK bisa turun sampai 7,23 juta ton CO2e

“Pada akhirnya, program kendaraan listrik akan berjalan maksimal dengan didukung oleh pengembangan EBT sebagai energi primer untuk pembangkit listrik,” ujarnya.

Kendati demikian, proyeksi ini bergantung pada realisasi pembangunan industri mobil dan baterai listrik ke depan dan pengembangan program energi baru terbarukan (EBT) sebagai energi primer pembangkit listrik.

Di samping itu, untuk mengurangi emisi dan impor BBM di sektor transportasi, pemerintah menerapkan kebijakan mandatori biodiesel. Pada 2016, mandatori biodiesel 20 persen atau B20 diklaim telah berjalan baik.

Untuk itu, mulai awal 2020 ditingkatkan menjadi B30 yang berlangsung hingga saat ini. Untuk peningkatan ke tahap selanjutnya (B40 ke atas), Arifin mengatakan bahwa kini sedang tahap dilakukan uji coba oleh Lemigas sebagai institusi litbang ESDM.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/29/174100315/kendaraan-listrik-diklaim-mampu-tekan-impor-bbm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke