Pemintaan Turun, Xenia Tak Lagi Jadi Tulang Punggung Daihatsu

JAKARTA, KOMPAS.com – Daihatsu mencatat kontribusi penjualan Xenia menurun pada 2020. Padahal Low MPV kembaran Avanza ini biasanya merupakan tulang punggung penjualan di Indonesia.

Namun pada tahun lalu, Xenia hanya sanggup finis di urutan keenam dari jajaran mobil terlaris.

Xenia ada di bawah Grand Max MB, Ayla, Terios, Grand Max PU, dan Sigra yang laku sebanyak 26.219 unit atau berkontribusi 26,2 persen dari total penjualan Daihatsu.

Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, mengakui permintaan Xenia mengalami penurunan pada 2020.

“Memang terlihat dari permintaan di cabang-cabang kami, permintaan terhadap Sigra dan Ayla lebih bagus daripada Xenia, fakta hidupnya seperti itu,” ujar Hendrayadi, dalam konferensi virtual (16/1/2021).

Dia mengatakan, Sigra bisa menjadi yang terlaris karena menawarkan kapasitas tujuh penumpang dengan harga terjangkau.

Meskipun mengusung daya tampung yang sama, harga Xenia bisa dibilang lebih tinggi dari adiknya yang bermain di segmen LCGC (Low Cost Green Car).

“Karena kebutuhan mungkin tetap MPV 7 seater, tetapi mengingat income pada 2020 banyak yang mengalami penurunan, sehingga permintaan dan daya beli menurun,” ucap Hendrayadi.

“Akhirnya mereka melakukan pembelian yang lebih terjangkau. Oleh karena itu, beruntungnya kami masih punya Sigra,” katanya.

Untuk diketahui, secara ritel pada 2020 Xenia hanya sanggup terjual 9.231 unit atau berkontrubusi sekitar 9,2 persen.

Sementara itu, berdasarkan data wholesales Gaikindo, pengiriman Xenia dari pabrik ke diler sebanyak 7.637 unit.

Dengan kata lain Xenia harus terlempar dari jajaran Low MPV terlaris, yang saat ini dipimpin oleh Toyota Avanza (35.754 unit), Mitsubishi Xpander (26.362 unit, dan Nissan Livina (9.082 unit).