Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Subsidi Tidak Efektif Dorong Peralihan Elektrifikasi Kendaraan

JAKARTA, KOMPAS.com - Volvo Cars menganggap pemberian subsidi atas kendaraan bermotor listrik untuk mendorong peralihan dari mobil konvensional alias internal combustion engine (ICE) tidak begitu efektif.

Pasalnya, dalam jangka menengah hingga panjang langkah tersebut bisa membebani neraca berjalan. Lantas ketika masyarakat telah bergantung dengan subsidi terkait, saat pemerintah setempat mencabutnya akan terjadi gejolak.

"Insentif dalam jangka pendek bisa mendorong peralihan industri. Tapi, tidak ada bisnis yang sukses dan untung dengan mengandalkan hal itu. Maka larangan penjualan mobil ICE secara langsung lebih efektif," kata Kepala Eksekutif Volvo Cars, Hakan Samuelsson dikutip dari The Financial Times, Senin (7/12/2020).

Volvo sendiri merencanakan bila 50 persen dari penjualan produknya pada 2025 adalah mobil listrik. Sedangkan sisanya menggunakan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle alias PHEV.

"Kami yakin bahwa segmen mobil premium akan menjadi sepenuhnya menjadi versi elektrik seiring waktu dan ambisi kami adalah menjadi pemimpin di sana," lanjut dia.

Pada kawasan Eropa sendiri, mobil dengan mesin pembakaran dalam bakal dilarang untuk dipasarkan mulai 2030. Sementara di Inggris dan Perancis, kendaraan serupa tak akan dijual lagi sepuluh tahun setelahnya atau 2040.

Alasan mereka sama, yakni untuk memangkas secara signifikan polusi udara dan suara dari kendaraan bermotor di samping mendorong mobilitas melalui perkembangan teknologi.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/09/092200515/subsidi-tidak-efektif-dorong-peralihan-elektrifikasi-kendaraan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke