JAKARTA, KOMPAS.com - Royal Enfield Himalayan merupakan motor penjelajah kelas menengah. Tampilannya yang klasik menambah daya tarik kompetitor KTM 390 Adventure itu.
RE Himalayan mengusung mesin 411cc, silinder tunggal, SOHC, injeksi. Rincian bore x stroke 78 mm x 86 mm, menghasilkan 24.3 tk pada 6.500 rpm dan torsi 32 Nm pada 4.000 - 4.500 rpm.
Kompas.com berusaha mencari berapa rata-rata konsumsi bahan bakar (BBM) RE Himalayan. Metode yang dipakai untuk uji kali ini ialah full to full (FTF).
Cara menghitungnya yaitu jarak tempuh dibagi dengan konsumsi BBM selama perjalanan. Maka hasilnya akan keluar berapa konsumsi rata-rata per liter.
Metode FTF memang belum tentu menghasilkan angka yang tepat, namun merupakan salah satu yang menggambarkan penggunaan sehari-hari. Jika ingin lebih tepat harus melakukan uji yang lebih komperhensif.
Kompas.com menggunakan BBM jenis Pertamax dari Pertamina dengan RON 92. Bensin warna biru itu dipilih karena disesuaikan dengan kompresi mesin 9.5:1.
Tes BBM RE Himalayan dilakukan di dalam kota. Jalan yang dilalui beragam mulai dari pagi sampai malam hari, dengan situasi yang beragam pula dari macet sampai lenggang.
Kompas.com tidak berniat berkendara santai dan tidak mencari nilai konsumsi rata-rata tertinggi sampai harus "mengurut gas." Pengendaraan dilakukan seperti naik motor normal.
Tercatat pada odometer pertama 5.249 km dan dan ketika isi bensin lagi mencapai 5.398 km. Cara menghitungnya yakni jarak 5.398 Km dikurangi 5.249 Km, hasilnya 149 Km.
Jarak tempuh 149 km dibagi jumlah pemakaian bensin 4,610 liter yang tertera saat isi ulang bensin ke posisi tangki penuh lagi. Maka ketika jarak dibagi jumlah pemakaian nilai konsumsi rata-ratanya 32,3 Km per liter.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/03/092200215/seberapa-irit-konsumsi-bahan-bakar-royal-enfield-himalayan-