JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi pertama kali bergabung dengan Yamaha pada 2004 hingga 2010 dan kembali lagi ke Yamaha pada 2013. Bisa dibilang, Rossi berjasa besar bagi pabrikan berlogo garpu tala tersebut.
Selama sekian tahun di Yamaha, Rossi menjadi pebalap yang dijadikan acuan untuk mengembangkan YZR-M1. Terbukti pengembangannya berhasil dan membuat Yamaha meraih lima kali gelar juara dunia MotoGP.
Musim ini adalah terakhir kalinya Rossi berada di tim pabrikan. Mulai musim depan, Rossi akan berada di kubu tim satelit Yamaha, yakni Petronas Sepang Racing Team.
Sedangkan, untuk pengembangan motor biasanya pabrikan memilih untuk mendengarkan para pebalap tim pabrikan. Di mana mulai musim depan, kursi pebalap pabrikan tersebut akan diisi oleh Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
"Saya selalu mencoba untuk menjelaskan sebaik yang saya bisa, apa yang saya rasakan di atas motor, dan masalah-masalah yang saya alami dari sudut pandang saya," ujar Rossi, dikutip dari Speedweek.com.
Meskipun, menurut Rossi, masalah yang ada kurang lebih tetap sama selama beberapa tahun belakangan ini.
"Sejujurnya, saya masih tidak mengerti seberapa banyak mereka mendengarkan saya. Jadi, saya tidak begitu khawatir tidak berada di tim pabrikan tahun depan," kata Rossi.
Meski demikian, Rossi mengatakan senang bekerja untuk Yamaha. Pebalap yang dijuluki The Doctor ini mengaku selalu mencoba untuk memberikan masukan dan arahan.
"Sebab, saya adalah pebalap yang memiliki banyak pengalaman dan sangat sensitif. Tapi, sayangnya kami belum bisa berhasil untuk cukup meningkatkannya," ujar Rossi.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/16/110200715/rossi-santai-bisa-kehilangan-pengaruh-dalam-pengembangan-m1