JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan dapat mengimplementasikan program B40 atau pencampuran biodiesel 40 persen dalam bahan bakar solar pada tahun 2022.
Direktur Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Andriah Feby Misnah menyatakan, hal ini sesuai dengan peta jalan mandatori biodiesel yang tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015.
"Namun saat ini B40 masih dalam tahap pengujian. Rencana kita, realisasinya di 2022," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Saat ini, pemerintah melalui ESDM tengah melakukan kajian awal B40 dengan ruang lingkup uji karakteristik bahan baku, uji stabilitas penyimpanan, uji filter bahan bakar, uji presiptasi, dan uji kinerja.
Adapun rekomendasi awal kajian untuk campuran B40 ada beberapa opsi. Di antaranya, mencampur Fatty Acid Methyl Ester (FAME) 40 persen, pencampuran FAME 30 persen dan Distillate Palm Methyl Ester (DPME) 10 persen, serta pencampuran FAME 30 persen dengan Green Diesel 10 persen.
Pada kesempatan terpisah, Kasubdit Keteknikan Lingkungan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Effendi Manurung memaparkan, tahun depan jika segala proses berjalan lancar program B40 akan memasuki uji jalan.
"Kami juga mulai menyesuaikan regulasi mandatori biodiesel dan penetapan regulasi B40," ucapnya.
Feby juga menyebut, sejauh ini pihaknya telah menjalankan program B30 dengan optimal dan tanpa kendala. Hanya saja pada tahun 2020, target pemanfaatan B30 tidak bisa sesuai kehendak awal yang mencapai 9,5 juta kiloliter.
Target baru karena adanya pandemi Covid-19 terhadap pemanfaatan B30 tahun ini jadi 8,3 juta kiloliter. "Kemudian, realisasi hingga 10 November 2020 sudah berada di sekitar 7,14 juta kiloliter," jelasnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/13/160214115/pemerintah-targetkan-solar-b40-bisa-terealisasi-di-2022