Terbentur Regulasi Emisi, Jimny Hanya Jadi Kendaraan Komersial

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan perjuangan generasi baru Suzuki Jimny di Eropa untuk jadi kendaraan pribadi yang ekslusif dan ikonik tidak semulus negara-negara di Asia seperti Indonesia.

Pasalnya, mobil sport utility vehicle (SUV) mungil legendaris tersebut tidak lolos standar emisi gas buang atau karbon dioksida (CO2) yang berlaku yaitu 95 gram per kilometer.

Kendati demikian, Suzuki tidak kehilangan akal. Pabrikan memutuskan untuk tetap menjual Jimny yang memiliki tingkat gas buang 154 g/km hingga 170 g/km dengan status kendaraan komersial ringan.

Melalui keputusan tersebut, sebagaimana dilansir Autocar, Jumat (11/9/2020), pabrikan akan terhindar dari denda karena mobil jadi sesuai dengan emisi yang ditetapkan yaitu 147 g/km.

Tentu kebijakan ini juga menuai dampak tersendiri karena tak sembarangan orang bisa menggarasikan Jimny. Konsumen harus memiliki beberapa persyaratan khusus agar bisa membeli mobil komersial.

Adapun terkait spesifikasi pada Jimny di Eropa, tak banyak perubahan. Dari luar perbedaan yang paling kentara hanya terlihat di bagian kaki-kaki yang kini menggunakan pelek kaleng berwarna hitam dengan profil ban 195/80 R15.

Berbeda dengan model sebelumnya yang bisa menampung empat orang, Jimny versi mobil komersial hanya menyediakan dua kursi penumpang saja.

Alhasil luas bagasi bertambah menjadi 863 liter, dari sebelumnya 33 liter saja. Termasuk adanya partisi pengaman untuk mencegah kargo masuk ke ruang kabin bagian depan.

Dari aspek performa, Jimny masih mengendong mesin VVT K15B 1.5 liter empat silinder bertenaga 102 hp dan torsi puncak 130 Nm. Mesin dikawinkan dengan transmisi manual lima percepatan bersistem penggerak 4x4 AllGrip Pro.

Urusan harga, pihak Suzuki belum membocorkannya secara resmi. Tapi besar kemungkinan berada di bawah versi kendaraan penumpang yang berada di kisaran Rp 293 juta.