JAKARTA, KOMPAS.com - Power steering merupakan salah satu komponen yang rentan rusak saat terendam banjir, apalagi jika sudah menganut sistem elekterik. Bukan, lebih parah bisa saja power steering elektrik bisa korsleting alias terdampak hubungan arus pendek.
Sementara power steering hidrolik dianggap lebih aman saat terendam banjir, karena bekerja secara mekanikal, tanpa menggunakan komponen elektrik.
Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, Deni Adrian, mengatakan, kondisi tersebut tidak selamanya benar. Sebab, mobil dengan power steering hidrolik juga tetap berpotensi rusak jika terendam banjir.
Seperti diketahui, power steering hidrolik mengandalkan tekanan dari oli power steering untuk membelokkan roda mobil.
“Oli power steering ini memang berada di dalam rangkaian dengan aliran sirkulasi tertutup. Namun tidak menutup kemungkinan komponen ini rusak setelah terendam banjir,” ujar Deni kepada Kompas.com.
Deni melanjutkan, biasanya power steering hidrolik rusak karena selang atau seal karetnya sudah getas.
“Rusaknya komponen ini bisa karena pemakaian atau juga karena air dari luar yang menekan hingga rembes, dan membuat oli power steering tercampur air,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/13/104200915/mitos-atau-fakta-power-steering-hidrolik-lebih-tahan-banjir-