JAKARTA, KOMPAS.com - Ducati sudah menggunakan alat bantu start di MotoGP musim lalu. Musim ini, Yamaha diketahui sudah mulai melakukan pengetesan terhadap alat yang dinamakan Holeshot Device tersebut.
Honda terlihat masih belum mengikuti apa yang dilakukan Ducati dan Yamaha. Namun sebenarnya, Holeshot Device bukanlah alat yang baru bagi Honda.
Honda sebenarnya juga pernah bereksperimen dengan alat serupa di MotoGP sekitar 12 tahun yang lalu. Namun, alat tersebut mirip seperti yang digunakan di motocross, diletakkan di suspensi depan.
Namun, alat tersebut memiliki kelemahan. Dari sisi keamanan, alat tersebut tidak bisa digunakan di segala kondisi. Jika di motocross, pebalap melakukan start dengan posisi yang sejajar.
Sementara di MotoGP, jika start pada posisi keempat, di depan ada pebalap dan pengguna alat ini harus bisa menghindari pebalap tersebut selepas start. Itulah alasannya mengapa Ducati dan Yamaha menempatkan Holeshot Device pada suspensi belakang.
Direktur Honda Racing Corporation (HRC) Tetsuhiro Kuwata, mengatakan, Honda selalu melakukan penelitian terhadap teknologi seperti itu. Namun, jika menurut Honda alat bantu start tersebut belum benar-benar memberikan keuntungan, maka tidak akan digunakan.
"Tapi, jika kami tidak yakin, kami akan terus mengembangkan sistemnya. Kami juga tidak tahu kapan akan bisa menggunakannya. Tapi, kami juga mempertimbangkan mengenai alat tersebut," ujar Kuwata, saat ditanya Kompas.com, di sela-sela presentasi Repsol Honda Team, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hanya masalah waktu saja, sama halnya dengan penggunaan winglet. Awalnya juga hanya Ducati yang menggunakan. Tapi sekarang, tidak ada satu pabrikan yang tidak menggunakan alat peningkat aerodinamika tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/10/184200415/honda-belum-mau-ikutan-pakai-alat-bantu-start