JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sokonindo Automobile (DFSK) kembali meminta kejelasan mengenai regulasi kendaraan listrik di Indonesia. Sebab, regulasi tersebut yang nantinya akan menentukan apakah DFSK akan memproduksi mobil listrik di pabrik Cikande, Serang, atau tidak.
Franz Wang, Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, mengatakan, produk dan teknologinya ada di pabrik Cikande. Bagi DFSK, tidak sulit untuk memproduksi mobil listrik Glory E3.
"Akan ada perubahan yang perlu dilakukan, tapi itu tidaklah sulit jika bicara soal teknologi. Hal yang paling penting adalah mengapa kami melakukannya. Jika ada permintaan pasar dan kebijakannya jelas, kami pasti akan melakukannya," ujar Franz, kepada wartawan, saat peresmian diler di DFSK Pondok Indah, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Diketahui, DFSK sudah memiliki pabrik dengan teknologi 4.0 dengan total investasi yang mencapai 150 juta US Dollar. Pabrik tersebut sudah mencakupi keempat proses produksi, mulai dari stamping, pengelasan, pengecatan, dan juga perakitan.
Pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 bulan Juli lalu, di mana DFSK untuk pertama kalinya memperkenalkan Glory E3, sudah dikatakan bahwa pabrik DFSK di Cikande mampu memproduksi mobil listrik sendiri.
Namun, menurut Major Qin, Head of Marketing PT Sokonindo Automobile, masih terlalu dini untuk bisa memutuskan apakah Glory E3 akan diproduksi di Indonesia. Ke depannya, akan ada banyak faktor yang bisa mempengaruhinya, seperti kebijakan pemerintah terhadap insentif mobil listrik itu sendiri, bagaimana infrastrukturnya, dan respon dari masyarakat.
"Pada akhirnya, itu semua baru bisa dirumuskan menjadi satu strategi produksi untuk kami apakah Glory E3 akan diproduksi secara lokal atau didatangkan dari China," ujar Major Qin.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/12/082200515/asal-regulasi-jelas-dfsk-siap-produksi-mobil-listrik-di-indonesia