Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mencoba 5 Mobil Hybrid Toyota dalam 1 Hari

Tentunya kesimpulan yang didapat tidaklah mutlak, alias bersifat impresi awal. Tapi setidaknya ada beberapa kesan yang tersirat dari "kencan" singkat awak redaksi.

Alphard Hybrid

Tak perlu pikir panjang, jok baris kedua jadi incaran layaknya seorang sultan. Joknya sudah pasti empuk dengan balutan kulit yang elegan. Maklum saja harganya mencapai Rp 1,5M

Fitur yang tersedia pun cukup mewah dengan pengatur setelan jok elektrik di sandaran tangan sebelah kanan. Ada penghangat jok dan juga sandaran kaki yang dikenal dengan sebutan ottoman.

Jika ingin mendapatkan area privasi, tinggal pasang tirai jendela yang sudah tersedia. Jika ingin membaca di kondisi gelap, ada lampu khusus yang bisa diatur arah sorotnya.

Ada hal menggelitik saat berada di kabin Alphard Hybrid ini. Menu yang ada di layar head unit dirasa kurang user friendly. Harus beradaptasi lebih lama untuk mengetahui secara komplet.

Bahkan untuk menyetel tujuan di navigasi, kami sempat kutak kutik cukup lama untuk menemukan menu tersebut. Entah materialnya yang terlalu canggih atau kami yang tergolong kolonial?

Camry Hybrid

Dikenal sebagai mobil menteri, tampilan Camry Hybrid ini punya paras elegan dan berkelas. Sebuah kewajaran untuk sebuah sedan mewah yang ditawarkan Rp 809,4 juta.

Alphard punya rasa lebih berkelas, paling ketara adalah tidak tersedianya fitur ottoman. Sandaran tangan di bagian tengah jok, jika diaktifkan, terdapat layar kecil untuk yang menyediakan menu pengaturan AC area belakang dan juga hiburan musik yang terintegrasi dengan head unit.

Nyaman, senyap dan rileks itu yang dapat disumpulkan ketika berada di jok belakang Camry Hybrid.

Produk yang baru saja diluncurkan beberapa minggu lalu tersebut menjadi perhatian. Kali ini ruang kemudi jadi sasaran saya untuk first impression kali ini. Terlebih model ini masih memungkinkan pemilik untuk mengemudi.

Sebagai sosok eksekutif muda, kepraktisan dan teknologi sudah tentu menjadi keharusan. Menu tersebut terbaca oleh Toyota dan diakomodir pada model yang dijual Rp 566,3 juta ini.

Menyetel posisi berkendara yang sempurna mudah ditemukan dengan bantuan pengaturan elektrik pada jok. Sayangnya untuk mengatur posisi stir masih konvensional.

Bahkan awak redaksi sempat mencoba dengan sedikit ekstrem, dengan melepaskan genggaman tangan dari lingkar kemudi. Ketika ban menyentuh marka jalan yang dideteksi oleh sensor sonar, maka stir bergerak meng-counter arah. Alhasil arah mobil pun kembali ke tengah lajur.

Ada sedikit catatan, untuk sedan menengah seharga setengah miliar, kesenyapan kabin terasa kurang kedap.

C-HR Hybrid

Pada kesempatan kali ini awak redaksi lebih memilih berada di baris belakang mungil milik C-HR. Waktu yang tepat untuk sekedar terlelap usai makan siang, dan membiarkan rekan media lain untuk merasakan kesan fun to drive SUV kompak seharga Rp 523,5 juta ini.

Prius PHEV

Otomotifkompas.com sempat mencoba sebelumnya. Silakan simak review Prius PHEV pada tautan artikel di bawah ini.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/03/092200415/mencoba-5-mobil-hybrid-toyota-dalam-1-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke