Seoul KompasOtomotif – Merek asal Korea Selatan, Hyundai Motor, mencatatkan performa jualan yang turun sampai 8 persen di seluruh dunia, atau hanya menjadi 2,19 juta kendaraan pada paruh pertama 2017 (Januari-Juni).
Mengutip Nikkei, Jumat (7/7/2017) pihak Hyundai mengatakan, kondisi ini lantaran merek sangat terpukul oleh penurunan yang signifikan di pasar terbesar dunia China, karena hubungan diplomatik yang pecah antara kedua negara.
Penjualan Hyundai di Korsel sendiri turun 2 atau menjadi 340.000 unit, sementara penjualan di luar negeri turun 9 persen menjadi 1,85 juta kendaraan. Kemudian ursan produksi di luar negeri turun 13 persen menjadi 1,33 juta.
Baca juga : Hyundai Terimbas Rudal AS di China
Jelas sekali, sumbangsih pasar China merosot 40 persen di sana. Perselisihan kedua negara tersebut disebabkan karena pemerintah China tidak setuju kalau Korsel membantu Amerika, soal pemasangan sistem pertahanan rudal Amerika Serikat, Terminal High-Altitude Area Defense System (THAAD).
Sementara itu, soal penurunan penjualan domestik, disebut merupakan akibat dari pemotongan pajak pada 2016, sementara pertumbuhan yang lambat di pasar Amerika Serikat dan Eropa serta perselisihan THAAD, menyebabkan penurunan di luar negeri.
Pada paruh kedua, produsen mobil Korsel ini bertujuan untuk bangkit kembali dengan meningkatkan penjualan kendaraan sport kompak baru, yaitu Kona. Bukan hanya Hyundai, Kia Motors juga turun 9 persen atau hanya 1,32 juta unit paruh pertama ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.