Jakarta, KompasOtomotif – PT Astra Honda Motor (AHM) merasa tak perlu ada yang diributkan ketika PT Triangle Motorindo mulai menjual Viar Q1, sepeda motor listrik hasil kerjasama dengan berbagai pihak itu. Honda tetap berkomitmen untuk mulai main di segmen ini pada 2018 mendatang.
Ya, AHM memang belakangan kerap dikaitkan dengan sepeda motor listrik. Apalagi merek ini sudah beberapa kali ”ketemuan” dengan berbagai pihak, mulai dari akademisi hingga institusi pemerintahan. Namun, pada akhirnya, Viar duluan yang berani menjual motor bertenaga baterai itu.
”Kami masih dalam tahap penelitian dan pengembangan dengan Honda Motor Jepang. Kalau Viar suda masuk, kami melihatnya banyak pemain tentu semakin baik. Pasar terbuka, tapi kami tetap dengan rencana awal,” kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM, (14/6/2017), di Jakarta.
Dirinya mengatakan bahwa fokus utama Honda saat ini adalah mengembangkan teknologi dan keamanan. Baterai harus tahan lama, dan bahan sisa harus bisa diadu ulang. Pemerintah pun sudah mencanangkan, pada 2025, total motor listrik secara kumulatif harus sudah mencapai 2,1 juta unit.
Banyak aturan, termasuk infrastruktur, sedang digodok pemerintah. AHM tak mau mendahului. Tapi memang yang unik dari Viar adalah mereka mengonfirmasi, STNK tidak bermasalah, karena selama ini yang dipertanyakan masyarakat, motor listrik masih tak terkategori, karena tak tercantum isi silinder.
”Soal STNK, kami belum mempelajari, dan didaftarkannya sebagai apa. Rasanya pemerintah sedang mengerjakan (regulasi dan masalah tertib di jalan),” ujar Thomas.
Intinya, Thomas mengatakan bahwa semua hal yang berbau motor listrik masih dalam proses. Mulai dari investasi, alih teknologi, desain, permesinan, sampai dengan pembicaraan tentang peluang ekspor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.