Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Global Geely Via Proton

Kompas.com - 27/05/2017, 10:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Hongkong, KompasOtomotif – Setelah sepakat mengakuisisi 49,9 persen saham Proton Holdings Malaysia, kerajaan otomotif asal China Zhejiang Geely Holding berharap, kalau mereka dapat menjadi pemain global.

Gui Shengyue, Chief Executive Geely Automobile mengatakan, kesepakatan Proton akan membantu perusahaan tersebut untuk memperluas pasarnya ke Malaysia dan Asia Tenggara. Dirinya menyamakan langkah Geely, dengan pembuat mobil dari Amerika Serikat, Jerman, Jepang dan Korea Selatan, yang masuk ke China untuk mencari peluang dan membentuk usaha patungan dengan perusahaan lokal.

"Proton menghadapi kesulitan, karena model dan teknologinya jauh dari kata memuaskan. Kami bisa membawa model terbaik kami dan membiarkan mereka memproduksi,” tutur Gui mengutip Nikkei, Jumat (26/5/2017).

Gui menambahkan, kalau partisipasi dalam pengembangan Proton adalah langkah nyata, untuk mendukung inisiatif "Belt and Road", di mana sejalan dengan proyek infrastruktur regional yang menjadi ambisi Presiden Xi Jinping.

Kesepakatan Proton diharapkan selesai pada bulan Juli 2017. Berdasarkan kerjasamana yang sudah diumumkan, Zhejiang Geely akan mengakuisisi 49,9 persen saham Proton, membuat konglomerat Malaysia DRB-Hicom masih sebagai pemegang saham mayoritas, dengan kepemilikan 50,1 persen.

"Saya rasa ini ada hubungannya dengan Malaysia," kata Gui, mengacu pada peraturan kepemilikan asing yang khas di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Nama grup Zhejiang Geely Holding menjadi terkenal secara internasional, ketika mereka mengakuisisi Volvo Cars Swedia pada tahun 2010 dari Ford Motor.

Merek Premium Lotus

Kesepakatan itu juga akan membuat Geely memiliki 51 persen saham di Lotus, produsen mobil sport Inggris yang dikendalikan oleh Proton.

"Dari sudut pandang strategis, ini akan mengisi celah bagi Geely di pasar mewah, di mana Geely tidak memiliki merek mobil mewah. Kami juga bertujuan untuk menjadi produsen mobil utama di dunia, di mana kami tidak hanya menjual produk di China saja, tapi juga ke luar negeri," ucap Gui.

Disebut-sebut kalau Geely telah mengabaikan pasar ekspor, karena pertumbuhan eksponensialnya (berlipat ganda) di China. Pembuat mobil tersebut telah memulai peninjauan ulang strategi ekspornya dua tahun lalu.

Kesimpulannya, Geely harus memperbaiki kualitas kendaraannya. "Produk yang bagus adalah produk yang dijual di pasar negara maju. Jika produk Anda hanya bisa masuk ke negara-negara dunia ketiga, itu bukan produk bagus," ujar Gui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau