Jakarta, KompasOtomotif – Setelah cukup lama dalam proses tarik ulur, Geely Mobil Indonesia (GMI) akhirnya dapat pencerahan penyelesaian utang stok ratusan unit kepada prinsipal. Presiden Direktur GMI Hosea Sanjaya mengungkapkan, sudah ada perjanjian keringanan pembayaran yang ditandatangani kedua pihak pada Desember 2016.
Menurut perjanjian itu, GMI memiliki utang sebesar 5,3 juta dollar Amerika Serikat (AS) atas pembayaran 776 unit mobil Geely yang sekarang menumpuk di gudang di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Penampakan ratusan unit yang terdampar itu sempat terlihat saat Otomania menginvestigasi pabrik Esemka.
“Ceritanya mengenai stok yang ada itu sudah disetujui prinsipal. Stok yang ada boleh kami jual dan didiskon,” ucap Hosea di kantornya, Minggu (12/2/2017).
Tertulis pada perjanjian itu, GMI hanya perlu membayar 2,5 juta dollar AS untuk semua stok. Itu berarti GMI mendapat keringanan lebih dari 50 persen.
“Nah, ini karena ada berkatnya juga. Saya bilang, setelah ini saya enggak mau urus Geely karena saya mau urus Esemka. Kalau mau sekarang, sebelum Esemka jadi. Cerita ini betulan,” kata Hosea.
Selain menjabat sebagai Presiden Direktur GMI, Hosea juga menduduki peran sebagai Managing Director Adiperkasa Citra Esemka Hero. Perusahaan itu yang rencananya memproduksi Esemka.
Atas perjanjian itu, otomatis diler Geely bakal memulai lagi penjualan. Siap-siap, karena siapa tahu ada diskon lebih besar.
Baca: Diskon Mobil Geely Sampai Rp 80 Jutaan, Siapa Mau?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.