Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek Mobil Jepang 'Ngebut" di Pasar China

Kompas.com - 17/04/2017, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif - Produsen mobil Jepang bergerak mengejar ketinggalan dengan pesaingnya dari merek Eropa dan Amerika Serikat (AS) di China. Mereka mulai meningkatkan diler dan menyesuaikan diri dengan perubahan selera konsumen, termasuk semakin populernya sport utility vehicle (SUV).

Mengutip Nikkei, Minggu (16/4/2017), Honda Motor mempercepat pembukaan diler baru mereka, untuk memenuhi konsumen potensial yang muncul di China daratan, selain di kota-kota pesisir. Perusahaan ini memiliki dua perusahaan patungan, Dongfeng Honda Automobile (DHA) di Provinsi Hubei dan Guangqi Honda Automobile (GHA) di Provinsi Guangdong.

Hingga akhir 2016, total jumlah diler mencapai 970, termasuk yang menjual merek mewah Acura. Harapannya tahun ini bertambah menjadi 1.060 diler atau naik 10 persen dibanding sebelumnya.

Penjualan SUV Honda, Vezel dan XR-V berjalan dengan baik, membuat Honda meraih penjualan sebanyak 1 juta unit untuk pertama kalinya pada 2015, dan terus-menerus tumbuh pada 2016, menjadi 1,25 juta unit.

Sementara Mazda Motor, akan membuka diler jenis baru di dekat Shanghai pada musim panas ini. Showroom high-end yang akan dibangun, menampilkan interior dan eksterior hitam berkelas untuk menargetkan generasi muda, atau pelanggan utama SUV.

Penjualan Mazda di negeri tirai bambu naik 24 persen dan mencatatkan rekor baru sampai 291.685 unit pada fiskal 2016. SUV CX-4 yang diluncurkan pada bulan Juni lalu berhasil mengambil hati konsumen China di usia 20 dan 30-an. Mazda sedang mempertimbangkan akan menambah diler dan meng-upgrade yang sudah ada.

Lalu Toyota Motor, yang saat ini sudah memiliki 150 diler untuk merek kelas atanbya, Lexus kelas pada akhir 2016, dan berencana untuk menambah lagi. Tahun lalu, penjualan Lexus naik 25 persen di China, atau  kenaikan paling tajam di semua wilayah. Toyota berharap bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan menampilkan penawaran baru.

Mitsubishi Motors juga mulai membangun pasar dengan menghadirkan SUV kelas menengah, Outlander di China Agustus 2016 lalu, melalui perusahaan patungan GAC Mitsubishi Motors di Provinsi Hunan. Beralih ke produksi lokal dan mengurangi impor dari Jepang, berhasil memangkas harga jualnya sampai 20 perse.

Meski begitu, merek seperti Volkswagen dan General Motors masih menikmati pasar mobil baru yang kuat di China. Bahkan Nissan Motor, yang menjadi pemain utama Jepang di China, hanya menjual sepertiga dari volume Volkswagen.

Pesaing Jepang akan berusaha untuk menutup kesenjangan dengan mengambil keuntungan dari lingkungan bisnis yang cepat berubah-ubah, seperti yang terjadi di banyak pasar negara berkembang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau