Beijing, KompasOtomotif – Sempat ragu akan propek bisnis pada tahun ini, penjualan mobil di China ternyata tumbuh 7 persen pada kuartal pertama. Asosiasi produsen mobil China mengatakan, ini bahkan periode terkuat (Januari-Maret) sejak 2014, ini perolehan yang jauh lebih baik dari perkiraan.
Banyak di produsen khawatir kalau penjualan akan melemah dalam tiga bulan pertama, setelah pemerintah menurunkan pemotongan pajak pada mesin mobil kecil mulai 1 Januari 2017, di mana ini diperkirakan bakal memberikan kontribusi terhadap penurunan penjualan.
Lebih dari itu, pertumbuhan kuartal pertama melampaui prediksi China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) yang hanya tumbuh 5 persen pada 2017, dan pasar diperkirakan akan membaik seiring perkembangan tahun ini.
"Sikap kami saat ini harus berhati-hati di tengah optimisme yang muncul, karena pada kenyataannya kami masih merasa ada tekanan. Ini karena perubahan kebijakan, serta terkait tren ekonomi dan alasan lainnya,” ujar Xu Haidong, juru bicara CAAM mengutip Autoblog dari Reuters, Selasa (11/4/2017).
Penjualan kendaraan naik 4 persen di Maret 2017, atau menjadi 2,5 juta unit mobil. Pajak pembelian mobil dengan mesin berkapasitas 1,6 liter atau di bawahnya naik menjadi 7,5 persen tahun ini dari 5 persen pada 2016. Pajak akan menjadi normal atau di angka 10 persen pada tahun depan.
“Kami mengharapkan kuartal kedua, ketiga dan keempat menunjukkan perbaikan,” tutur Mark Fields, Chief Executive Ford. Ford memprediksi bahwa penjualan mobil China secara keseluruhan akan flat atau turun sedikit tahun ini. Ford belum mengeluarkan laporan penjualannya di China.
Sementara General Motors melaporkan pekan lalu, penjualannya di China pada kuartal pertama turun 5,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sebagai dampak pemotongan pajak. Semua merek juga mengeluarkan mode-model baru, terutama di segmen sport utility vehicle (SUV), di mana Honda, terus memimpin pasar. Honda melaporkan penjualannya tumbuh 16,6 persen di kuartal pertama.
Semoga penjualan mobil di Indonesia juga tidak lantas merosot setelah pemerintah mencabut insentif pajak pada Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau low cost green car (LCGC), di 2019 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.