Jakarta, KompasOtomotif – Suzuki di Indonesia memang agak berhati-hati ”main” kendaraan komersial. Maklum, konsentrasi mereka terpecah jadi dua, membesarkan segmen niaga sekaligus kendaraan penumpang yang mulai stabil sejak datangnya Ertiga.
Itulah sebabnya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ini masih berkutat dengan duet low pick up bermesin bensin, yakni Carry dan Mega Carry. SIS sudah menyatakan belum melihat ada peluang besar di segmen pikap mesin diesel. Lalu, bagaimana dengan double cabin?
Ini yang agak susah. Selain tak punya produk andalan di segmen ini, SIS menganggap pasarnya masih sangat kecil. ”Market-nya ada, tapi kecil. Ada studi internal, dan kami belum ke arah sana,” kata Donny Saputra, Direktur Pemasaran 4W SIS, (26/1/2017), di Jakarta.
Donny mengatakan bahwa Indonesia masih belum menjadi pasar yang menjanjikan buat double cabin. Alasannya lebih ke arah pay load, kapasitas, dan sebagainya. ”Double cabin juga mengarah ke kendaraan berharga mahal. Bahkan merek-merek tertentu bikin ke arah lifestyle, bukan fungsional,” kata Donny.
Karoseri
Ditambahkannya, jika memang ada konsumen yang ingin double cabin, tinggal meletakkan mobil di karoseri. Beberapa kali Donny menemukan mobil berbasis Suzuki pikap dikaroserikan menjadi double cabin. Memang beda kelas, tapi fungsi kabin ganda masih bisa dipenuhi.
”Ada segmennya sendiri. Tapi konsentrasi kami menjual mobil dengan fungsionalitas yang fokus sebagai kendaraan angkut,” ucap Donny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.