London, KompasOtomotif – Rencana aliansi Renault-Nissan untuk membangun mobil murni listrik akhirnya terhenti. Kali ini mereka ingin fokus mengembangkan kendaraan dengan sistem hibrida plug in (PHEV).
Mengutip wawancara terbaru Autoexpress.co.uk, Kamis (29/12/2016) putar balik rencana ini terjadi karena Renault-Nissan Alliance sudah mengakuisisi 34 persen saham Mitsubishi. Informasi ini seperti yang disampaikan eksekutif di Nissan, di mana mereka sedang mengerjakan proyek baru, yang diambil dari teknologi Mitsubishi Outlander PHEV.
"Prioritas kami saat ini memang melakukan perpindahan ke mobil listrik untuk masa depan, tapi kami masih membutuhkan jembatan. Jadi kami sekarang sedang menggarap hibrida plug-in, sebagai solusi untuk pasar Eropa,” ujar Takashi Shirakawa, Kepala R&D Nissan Eropa.
"Kami menyambut Mitsubishi Motors di dalam keluarga Nissan, dan mereka sudah memiliki PHEV Outlander. Berbagai generasi produk dapat berbagi dengan itu, tapi ini hanyalah awal dari diskusi, belum ada sudah diputuskan," tutur Shirakawa.
Salah satu dari beberapa percobaan Nissan dengan teknologi hybrid adalah Gripz, konsep dengan powertrain hibrida yang dipajang pada 2015 Frankfurt Motor Show. Sementara mesin Mitsubishi PHEV bisa diaplikasikan pada Nissan Qashqai PHEV untuk masa depan.
"Terkait mobil listrik, kebanyakan konsumen lebih tertarik untuk memiliki mobil listrik kecil. Kami menyadari ini, dan kami sudah berpikir bagaimana memecahkan masalah pelanggan ini dengan generasi teknologi mobil listrik terbaru," ujar Shirakawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.