Jakarta, KompasOtomotif – Kekhawatiran dan rasa shock konsumen atau diler terhadap kondisi merek Mazda di Indonesia sudah mulai terlihat. Sejak PT Mazda Motor Indonesia (MMI) mengumumkan tutup pertengahan Oktober 2016 lalu, penjualan langsung anjlok drastis.
Data wholesales dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Oktober 2016, Mazda hanya membukukan 80 unit. Bandingkan dengan bulan sebelumnya yang masih mencapai 261 unit. Artinya, penjualan merek ini turun 69,3 persen dalam satu bulan.
Penjualan Mazda di Indonesia memang fluktuatif. Tahun ini, puncaknya dicapai pada Januari, Februari, dan Agustus yang mencapai 700-900 unit. Selebihnya naik-turun antara 200-500 unit per bulan. Turun di bawah 100 unit bisa menjadi pukulan telak.
Berdasarkan penjualan Oktober yang cuma 80 unit itu, sebagian besar disumbang oleh all new Mazda2 dengan 58 unit. Lalu disusul CX-5 dengan 12 unit dan Biante 10 unit. Khusus untuk Mazda2 yang memang menjadi tulang punggung utama, anjlok 67 persen dibandingkan September 2016.
Memang ada beberapa kemungkinan penyebab turunnya penjualan Mazda. Bisa jadi, rantai pasokan mulai diperkecil, mengingat urusan bisnis dan layanan purna jual bakal diserahkan kepada Eurokars di Indonesia.
Indikasi kedua, permintaan turun akibat dari konsumen atau diler wait and see dengan kondisi yang akan terjadi ke depan. Tentu, harapan para penggemar, merek Mazda yang sudah berhasil menanamkan citra baik lewat produk-produk bermesin Skyactiv tetap berada di jalur sebenarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.