Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Mobil Optimistis Tembus Target Penjualan

Kompas.com - 31/10/2016, 11:22 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Perbaikan sektor ekonomi memasuki semester kedua tahun ini membuat banyak pihak merasakan efek baiknya, tak terkecuali penjualan mobil Honda di Indonesia. Ditambah dengan stimulus eksternal dan internal, merek ini siap melebihi target penjualan yang ditetapkan.

Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan, bahwa sudah banyak program dijalankan jelang penghujung tahun, termasuk paket kompetitif yang sudah dijalankan. Tax amnesty juga mulai membawa angin segar, meski belum besar.

”Tax amnesty efeknya memang tidak langsung, dan paling banyak (yang melakukannya) wilayah Jakarta. Beberapa bulan ini ada kecenderungan kenaikan (di Jakarta), tapi masih belum banyak. Terasa bedanya mungkin setelah April (tahun depan),” kata Jonfis, (29/10/2016).

Target 180.000 unit yang dicanangkan awal tahun oleh HPM, sampai September lalu sudah tercapai lebih dari 157.000-an unit, atau kurang 23.000-an unit. Dibantu penjualan tiga bulan, Oktober-November-Desember, target penjualan diharapkan tercapai, bahkan terlampaui.

2017
Tahun depan, Jonfis belum bisa mengatakan detail. Dirinya mengaku masih belum bisa memprediksi meski ada harapan pertumbuhan.

”Kalau kita lihat semester kedua tahun ini kenaikannya belum seberapa jelas, kalau tidak salah naik 2-5 persen dibandingkan semester 1. Kapan waktunya kenaikan itu terasa, mungkin pada bulan keempat (2017),” ucap Jonfis.

Pasar Indonesia yang susah ditebak membuat banyak pemain otomotif berhati-hati, sembari menyiapkan strategi yang jelas soal produk. Jonfis pun berjanji bakal banyak kejutan yang disiapkan Honda untuk menyambut kenaikan permintaan.

”Tanda-tanda recovery di Indonesia kan belum jelas. Tiba-tiba naik, atau turun, seperti mata uangnya. Tapi saat ini semua berjalan baik, dari sisi keamanan dan politik. Paket ekonomi diluncurkan, kita harapkan tahun depan bisa lebih baik. Inflasi juga tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan 5-10 persen diperkirakan bisa,” kata Jonfis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com