Bandung, KompasOtomotif – Target penurunan emisi yang dilakukan oleh beberapa negara, khususnya yang ada di wilayah Eropa, mendorong para pabrikan untuk lebih gencar mengembangkan mobil listrik atau minimal hibrida. Bagamana Indonesia?
Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyampaikan, kalau dari sisi pemerintah masih belum ada kabar jelas terkait regulasi mobil low carbon emission (LCE). Namun, dari Toyota, saat ini sudah dalam tahap mencari model apa yang tepat untuk mengadopsi mesin hibrida.
“Sudah ada diskusi, namun belum bisa ditargetkan kapan, bisa saja mungkin 5 tahun lagi atau lebih. Dari Toyota sendiri saat ini masih studi dan model apa yang pas untuk ditanamkan teknologi hibrida,” tutur Warih saat ditanyakan KompasOtomotif, Jumat (22/7/2016).
Warih melanjutkan, memproduksi mesin hibrida tidak sulit dan bahkan mudah. Namun, yang masih mengganjal yaitu, model apa yang bisa sesuai dengan market Indonesia. Bukan hanya cocok tetapi juga mendapat respons penjualan yang baik.
“Kalau produksi tidak masalah, apa sulitnya? Tidak ada. Namun yang saat ini sedang dipikirkan bagaimana agar model mobil hibrida yang akan diperkenalkan di Indonesia, tepat untuk masyarakat. Kalau kami main produksi saja, tapi ternyata produknya tidak laku, jadi percuma,”uajr Warih.
Apakah Mungkin Sienta?
Warih melanjutkan, kalau Sienta bisa jadi salah satu altenatif untuk bisa dipasangkan teknologi ini. Namun Warih tidak menjelaskan lebih detail seberapa besar kemungkinan Sienta untuk menggendong hibdrida di Indonesia.
“Sienta hibrida? Nah itu salah satu peluang kami, untuk menanamkan mesin hibrida,” ucap Warih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.