Seoul, KompasOtomotif – Serikat Pekerja Hyundai Motor Korea Selatan, menyatakan mogok untuk tahun yang kelima. Aksi ini terkait dengan upah yang dianggap tidak baik, dan ini semakin menambah masalah Hyundai di tengah pertempuran perlambatan penjualan.
Mengutip Reuters, Kamis (3/7/2016) mogok kerja yang berkepanjangan, pastinya bakal merusak penjualan produknya yang memiliki permintaan tinggi, seperti sport utility vehicle (SUV) Tucson. Pada periode April-Juni 2016 produk ini mengalami 10 kali penurunan, dari laba yang diharapkan.
Negosiator serikat pekerja, dipimpin oleh Park You-ki akan melakukan pertemuan, Kamis (14/7/2016) untuk memutuskan pemogokan 48.806 pekerja Hyundai di Korea Selatan apakah akan disetujui. “Dukungan yang luar biasa ini terjadi alami, dari kemarahan 48.000 serikat pekerja kami,” tutur serikat dalam sebuah pernyataan.
Saham Hyundai Motor turun sebanyak 3,0 persen, lalu Kia Motors juta ikut turun 1,9 persen, di tengah turunnya pasar sebesar 0,2 persen. "Pemogokan ini merupakan acara tahunan serikat pekerja Hyundai Motor, tapi ini akan berimbas pada terbebaninya sentimen investor,” tutur Eim Eun-Young, Auto Analyst di Samsung Securities.
Tahun ini, serikat pekerja Hyundai menuntut kenaikan 7,2 persen untuk upah pokok dan performance pay (insentif) sebesar 30 persen dari laba bersih, di tahun 2015. Tuntutan lainnya, termasuk memberikan hak karyawan untuk menolak dipromosikan, sehingga mereka dapat mempertahankan keanggotaan di serikat. Sampai saat ini, seorang wakil Hyundai Motor masih belum bersedia untuk komentar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.