Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kijang Type” Melekat Sebagai Karakter Konsumen Indonesia

Kompas.com - 04/05/2016, 11:05 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Indonesia merupakan wilayah dengan potensi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Jumlah penduduk dan luas daerah merupakan fakta yang sulit dinafikan. Namun, bagaimana sebenarnya karakter konsumen kendaraan roda empat di Indonesia?

Zafar Momin, Managing Director Head of Southeast Asia LEK Consulting, yang juga merupakan pengamat pasar otomotif ASEAN mengatakan, masyarakat Indonesia masih sangat tertarik dengan kendaraan multi guna (multi purpose vehicle/MPV), karena sanggup menampung banyak penumpang. Ini nampaknya sudah jadi budaya dan tradisi di sini.

“Karakter pemilik mobil di Indonesia merupakan ‘Kijang type’ (mengacu pada MPV Toyota Kijang), bukan begitu? MPV sudah menjadi tradisi dan jadi produk yang mereka sukai," kata Zafar kepada KompasOtomotif, saat dijumpai dalam acara South East Asia Auto Summit 2016, Kamis (21/4/2016).

Selain itu, konsumen di Indonesia juga gemar membawa banyak orang di dalam mobil, kalau perlu semua keluarganya bisa masuk. Oleh karena itu, MPV menjadi produk dengan pasar cukup besar, dibanding dengan produk lainnya. Inilah yang membuat  Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) belomba memperebutkan pasar ini.

Zafar melanjutkan, pemilik mobil di Indonesia juga kebanyakan tidak telalu paham dengan mobil yang dikendarai. Maka dari itu, mereka tidak begitu tertarik untuk mengutak-atik atau memperbaiki mobilnya sendiri.

“Dalam kondisi masyarakat dengan karakter yang seperti ini, keberadaan diler jadi sangat penting. Karena ketika ada sedikit kerusakan, mereka langsung bisa bawa ke bengkel,” ujar Zafar.

Terakhir, kata Zafar, konsumen mobil di Indonesia, menggunakan mobil lebih banyak untuk kebutuhan keluarga, dibandingkan dengan negara lain, yang umumnya untuk bisnis atau urusan pekerjaan.

“Jadi merek yang mengakomodasi karakter konsumen Indonesia, dengan menjual mobil MPV dan punya banyak diler, bisa jadi akan bertahan di sini, atau bahkan berhasil,” ujar Zafar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau