Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Terus Genjot Investasi Komponen Otomotif

Kompas.com - 29/04/2016, 16:15 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Bekasi, KompasOtomotif - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menargetkan dalam lima tahun ke depan, industri komponen di Indonesia harus bisa melampaui Thailand. Salah satu caranya, yaitu membuat iklim investasi di sektor ini lebih bergairah.

I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) mengatakan, dalam menciptakan iklim investasi bisa dibantu oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tugasnya, yakni membuat investor asing bisa melakukan investasi di dalam negeri.

"Pihak BKPM harus bisa membuat para investor asing mau berinvestasi lebih banyak lagi di Indonesia. Sebab, potensi kita ini cukup besar," kata Putu di acara Focus Group Discussion FKIN di Cibitung, Jumat (29/4/2016).

Lantas apa yang akan dilakukan BPKM?

Husein Maulana, Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM menjelaskan, otomotif merupakan industri yang sangat penting dan berkembang di Indonesia. Belakangan, banyak juga perusahaan berinvestasi, salah satu paling besar, yakni SAIC-GM-Wuling.

"Dari sisi promosi kita sifatnya agresif dan kita terus-menerus melakukan perbaikan dalam hal pelayanan sehingga investor asing yang mau berinvestasi lebih mudah," kata Husein di tempat yang sama.

Dijelaskan Husein, sekarang ini BKPM menyediakan fasilitas agar para investor asing bisa berkonsultasi sebelum investasi. Sehingga, tidak perlu lewat kementerian terkait dan prosesnya juga semakin cepat.

"Jadi misalnya investor itu mau berinvestasi di Indonesia, dengan datang ke BKPM bisa lebih cepat dan mudah melakukan investasinya. Sebab dalam hitungan jam sudah mengantongi izinnya," ujar Husein.

Menurutnya, jika perusahaan tersebut  sudah mendapatkan izin dari BKPM, maka bisa langsung mendirikan bangunan, khususnya di 14 wilayah industri di seluruh Indonesia.

"Ke depannya berharap tidak hanya di 14 daerah saja, kawasan industri lainnya juga bisa ikut bergabung," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com