Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana untuk Rio Haryanto Tidak Ganggu MotoGP Indonesia

Kompas.com - 22/12/2015, 08:23 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif
– Rio Haryanto harus mengeluarkan uang 15 juta euro atau setara dengan Rp 225 miliar untuk bergabung dengan tim Manor di balapan Formula 1 (F1). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akan membantu dan membayarnya secara bertahap.

Seperti diketahui, sebelum mengeluarkan surat garansi untuk Rio Haryanto, Imam juga menyatakan siap menyediakan uang 7 juta euro untuk menjadikan Indonesia salah satu tuan rumah MotoGP 2017-2019.

Menurut mantan Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI) Irawan Sucahyono yang juga turun tangan mengurus MotoGP Indonesia, uang yang disiapkan Menpora untuk Rio Haryanto dan MotoGP Indonesia berbeda. Sehingga, tidak ada persaingan untuk mendapatkan bantuan dana.

“Dana yang untuk MotoGP sudah disediakan sejak awal. Berarti tidak ada isu apa-apa dan uang untuk Rio Haryanto dan MotoGP Indonesia berbeda, jadi aman-aman saja,” ujar Irawan saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (21/12/2015) malam.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pertimbangan (Wantimpres) Presiden, Suharso Monoarfa menegaskan kalau ajang ini bertaraf internasional dan butuh sokongan dari seluruh pihak. Demi menjaga stabilitas di masa depan, perlu ditelurkan regulasi sekelas Keputusan Presiden (Keppres).

“Itulah gunanya Keppres atau Peraturan Presiden itu dibuat. Sehingga pihak swasta yang lain bisa ikut berpartisipasi dan yakin bahwa kegiatan ini didukung oleh pemerintah,” ucap  Suharso di kantor Dewan Pertimbangan Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015) lalu.

Menurut Suharso, tidak menutup kemungkinan nantinya dana tersebut juga bisa didapat dari dukungan Kementerian terkait. Karena, asal tidak bertabrakan dan melanggar perundang-undangan, sifatnya boleh saja. Pihak swasta juga bisa membantunya.

“Itu yang sedang kita pikirkan, karena acara ini menjadi acara bersama, maka kita carikan jalan yang memungkinkan agar MotoGP bisa diselenggarakan di Indonesia,” ujar Irawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau