Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW Terjangkit Virus Scrambler, Ini Jagoannya!

Kompas.com - 18/11/2015, 14:30 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Milan, KompasOtomotif – Virus sepeda motor model scrambler yang kian mewabah sejak Ducati Scrambler dihidupkan lagi sekarang mulai menjangkiti BMW. Produsen sepeda motor asal Jerman itu pun ikut bermain di segmen ini dengan menghadirkan scrambler galak berbasis R nineT.

Seolah menepis anggapan ikuti jejak Ducati, BMW Motorrad langsung memberi pernyataan bahwa R nineT Scrambler adalah reinkarnasi dari lembaran cerita lama merek. Di erap 1960-an dan 1970-an, BMW menampilkan model scrambler.

Ciri-ciri aliran ini adalah sepeda motor dengan jok single yang memanjang, tangki tak terlalu besar, lampu bulat di depan, dan paling gampang dikenali adalah pemakaian ban ”serbabisa” dengan motoif kotak-kotak (ban tahu), knalpot melengkung dan tinggi, serta suspensi tinggi dan kokoh.

BMW Motorrad BMW R nineT Scrambler menjadi reinkarnasi model yang sempat populer di era 1960-an dan 1970-an.
Kini, BMW meniupkan kembali roh scrambler untuk R nineT, dibekali mesin flat-twin boxer khas,  1.1700 cc, berpendingin udara, sanggup menyemburkan tenaga hingga 110 tk @7.750 rpm dan torsi puncak 115 Nm @6.000 rpm. Mesin ini dikaim memenuhi stanar emisi Euro4.

Ban depan pakai ukuran 19 inci, sedangkan belakang 17 inci. Semua roda sudah dibekali dengan rem ABS. Suspensi depan teleskopik tampak kuno dengan karet penutup. Menariknya, pekek standar aluminium bisa ditukar dengan model jari-jari.

Jika dibandingkan dengan R nineT orisinal, model scrambler ini punya posisi berkendara lebih ”terbuka”. Setang lebih tinggi, dan pijakan kaki juga diklaim semakin ergonomis. Belum ada informasi tentang harga dan ketersediaannya di pasar saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com