Parkiran Panas, Jangan Mengandalkan Kaca Film

Jakarta, KompasOtomotif – Salah satu fungsi kaca film memang menolak panas agar suasana di dalam kabin tetap sejuk saat mobil dijalankan. Namun bukan berarti lapisan ini mampu menahan radiasi panas secara total. Tetap akan ada hawa panas yang terasa di dalam kabin, dan lama-lama menjadi sangat panas jika didiamkan.

Contoh, saat parkir di bawah terik panas matahari tanpa ada halangan apa pun. Banyak orang mengandalkan sepenuhnya kaca film dengan ”tingkat kegelapan” maksimal, harapannya agar semakin dingin. Faktanya, tidak sepenuhnya benar.

”Parkir di bawah cuaca panas, kabin tetap akan panas, karena memang ada panas yang diteruskan meski tidak banyak. Panas yang masuk sedikit demi sedikit pada saatnya akan mencapai titik maksimal. Kabin tetap panas jika didiamkan,” kata Billy Susanto, Custumer Support Manager PT V-Kool Indo Lestari, (15/10/2015).

Saran yang harus dilakukan adalah saat akan menggunakan mobil kembali, sebaiknya membuka kaca atau pintu beberapa saat untuk membiarkan panas di kabin diganti udara dari luar. ”AC akan bekerja tidak berat saat dinyalakan kalau udara sudah sirkulasi,” kata Billy.

Ditambahkan Billy, kaca film bersifat pasif. Jika memang sinar matahari harus lewat 10 persen, kabin tetap akan panas. Itulah sebabnya banyak saran untuk memasang talang air, karena saat parkir di cuaca panas, kaca bisa dibuka sedikit, sekitar 1 cm untuk membiarkan udara bersirkulasi.

Namun jika tidak ada talang air, lakukan langkah yang sudah diutarakan, yakni melepas panas dengan membuka kabin beberapa saat terlebih dahulu. Meski udara di luar juga panas misalnya, namun tetap saja udara dalam kabin yang pengap akan terasa jauh lebih panas.