Jakarta, KompasOtomotif – Mendengar kata mobil bertransmisi otomatis (matik) pasti terpikir mengenai perawatan yang rumit dan mahal. Apalagi, umur mobilnya sudah terbilang lawas, gejala kerusakan ringan mulai bermunculan. Ternyata, tidak semua seperti itu, asalkan rajin melakukan perawatan dan servis berkala.
Menurut Adi Supriyadi, pemilik bengkel Auto Tekno spesialis mobil matik yang berada di jalan Haji Miran nomor 57, Malaka Jaya, Pondok Kopi, Jakarta Timur, merawat mobil matik tidaklah rumit dan mahal. Paling penting adalah selalu melakukan pengecekan semua pelumas.
“Sebenarnya tidak sudah dan mahal merawat mobil matik. Intinya hanya pada oli transmisi matiknya saja. Asal sering dirawat sudah aman,” kata Adi saat ditemui KompasOtomotif beberapa waktu lalu.
Pergantian oli matik, lanjut Adi, menurut ketentuan adalah setiap 40.000 km, kemudian diikuti pula dengan pengecekan bagian lain, seperti tidak adanya kebocoran pada oli transmisi matik. Sebab, jika bocor, oli akan berkurang dan itu bisa menyebabkan kerusakan pada transmisi matiknya.
“Tapi, saran saya dengan kondisi jalanan Jakarta yang macet dan panas, bagusnya penggantian oli matik setiap 15.000 atau 20.000 km, itu akan lebih bagus lagi,” katanya lagi.
“Biasanya mobil Jepang lebih riskan ketimbang Eropa. Perbedaannya dari kualitas komponen yang digunakannya. Tapi, untuk meminimalisir bisa dilakukan dengan cara perawatan pada oli transmisi matiknya saja, yang lainnya hanya sekedar di cek juga tidak menjadi masalah,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.