Endro menjelaskan, kondisi pasar sepeda motor yang lagi lesu dalam tiga bulan pertama tahun ini membuat Suzuki Indonesia sengaja mengurangi pasokan ke dealer. "Dengan menurunnya penjualan wholesale, otomatis kami hanya memasok sesuai kebutuhan dealer saja," jelas Endro kepada KompasOtomotif, Kamis (16/4/2015).
Saat ini, kata Endro, Suzuki Indonesia lagi fokus menyehatkan kondisi dealer guna kinerja lebih baik di masa depan. Dengan mengurangi penjualan wholesale, Suzuki mengaku berhasil mengurangi stok dealer level nasional ke posisi sehat.
"Bayangkan, hanya dalam satu bulan kami (Suzuki Indonesia) berhasil mengurangi stok ke level 1,9 bulan, jadi sehat kondisnya sekarang ini," beber Endro.
Jika SIS sebagai ATPM tetap mendorong pasokan stok, maka kondisinya dipastikan membebani dealer. Pengusaha dealer lantas harus mencari gudang untuk menyimpan unit yang belum terjual. Dari sisi ATPM, akan mengeluarkan insentif tambahan untuk mendorong penjualan.
"Kondisi ini overstock juga berbahaya untuk perusahaan pebiayaan, semakin banyak orang yang dipaksa membeli sepeda motor, otomatis jumlah tarikan juga meningkat, pasalnya 70 persen penjualan sepeda motor itu datangnya dari kredit," tukas Endro.
Meski dalam tiga bulan pertama terus menurun, Endro optimis sampai akhir tahun, Suzuki Indonesia akan kembali menunjukan kinerja positifnya.