Delhi, KompasOtomotif - Toyota Motor Corp (TMC) kesulitan untuk bisa bersaing di India dengan pasar yang di dominasi oleh mobil kompak dan dikuasai Maruti Suzuki. Produsen mobil terbesar di dunia itu, kini meminta bantuan dari salah satu anak perusahaannya Daihatsu yang memang fokus menggarap mobil kompak.
Kerja sama serupa antara Toyota dan Daihatsu-yang 51 persen sahamnya dikuasai TMC-sudah terbukti sukses di Indonesia, negara dengan pasar mobil terbesar di Asia Tenggara. Wakil Presiden Eksekutif Toyota Yasumori Ihara meminta manajemen Daihatsu awal tahun ini untuk membantu membuat mobil kompak dengan biaya terjangkau di India.
Selama ini, model-model andalan Toyota belum bisa menyentuh segmen pasar terbesar di India karena harga yang terlalu mahal. Informasi ini diperoleh dari empat eksekutif Daihatsu dan satu dari Toyota, dilansir Reuters (6/11/2014).
Permintaan ini bisa terjadi dengan menjual mobil Daihatsu dengan emblem dan jaringan pemasaran Toyota di India. Sampai saat ini, Daihatsu belum masuk ke India, berbeda dengan Indonesia di mana statusnya perakit mobil terbesar.
"Toyota sangat kesulitan di India. Alasan utamanya karena menggunakan komponen yang relatif mahal, berkualitas tinggi untuk mobilnya di sana dan sulit menggunakan pasokan yang tersedia dari pemasok lokal," jelas salah satu eksekutif senior Daihatsu.
Kontras, justru rival Suzuki sudah memiliki jaringan rantai pemasok komponen murah di India. "Kami saat ini tengah melihat dengan serius mengapa produk strategis seperti (Toyota) Etios tidak laku di India, sebagai bagian dari upaya diri sendiri jika kami ditanya (untuk mengembangkan mobil murah) secara formal oleh Toyota," beber salah satu eksekutif Daihatsu.
Kolaborasi
Para ekeskutif tidak menjelaskan dengan spesifik seperti apa Daihatsu akan membantu Toyota di India. Tetapi, kerja sama yang ada di Indonesia bisa menjadi salah satu alternatif pilihan.
Di Indonesia, Daihatsu sudah berkolaborasi dengan Toyota menciptakan dan memproduksi beberapa model bersamaan. Salah satunya, Agya, yang dipasarkan oleh Toyota dipasok dari Daihatsu. Di sisi lain, Daihatsu juga ikut jualan di pasar dengan nama Ayla.
"Kami terus mencari opsi pilihan, termasuk kolaborasi dengan Daihatsu. Meskipun, belum ada keputusan yang sudah diambil," jelas Ryo Sakai, juru bicara Toyota di Tokyo, Jepang.
Juru bicara Daihatsu Kazuki Inoue menambahkan, "Kami sudah melakukan berbagai diskusi untuk ekspansi kerja sama bisnis kami dengan Toyota di luar Indonesia dan Malaysia untuk waktu yang panjang, tetapi belum ada keputusan spesifik sampai saat ini."
Daihatsu sudah menjual mobil murah dengan banderol mulai 7.000 dollar AS (Rp 84,9 juta), bahkan berniat menciptakan model yang lebih murah lagi untuk pasar-pasar di negara berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.