Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Sukses 12 Tahun Toyota Indonesia

Kompas.com - 16/07/2014, 09:40 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Kesuksesan Toyota menjadi pilihan merek mobil pertama di Indonesia diperoleh bukan cuma semalam. Hasil tersebut didapat berkat kerja keras seluruh karyawan di bawah perusahaan, yang sempat dipimpin Johnny Darmawan Danusasmita, mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor periode 2002-2014.

Di bawah komando Johnny, Toyota berhasil merebut hati konsumen Indonesia, dibuktikan dengan raihan pangsa pasar terbesar sepanjang sejarah perusahaan mencapai 39 persen. Selain itu sosok JD, begitu ia akrab disapa, memegang peranan penting dalam menjembatani kepentingan prinsipal, Toyota Motor Corporation (Jepang) dan kebutuhan pasar otomotif Indonesia.

"Johnny Darmawan yang bisa melakukan pendekatan, mengajak, dan meyakinkan pihak Toyota untuk bisa berinvestasi lebih besar di sini dan menjadikan Indonesia sebagai basis industri otomotif," tulis Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, dalam buku 'Rahasia Reputasi Toyota Indonesia: Peran CEO sebagai Ujung Tombak Perusahaan', yang dibahas dalam bedah bukunya oleh Perhumas, di Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Sosok Johnny bisa diterima baik di kalangan pemerintah juga oleh para petinggi Toyota. Menurut Sofjan, meski bukan dikenal sebagai ahli produksi, Johnny mampu mengelola Toyota Indonesia jadi lebih nyaman. "Dia mampu memperlancar semua urusan Toyota di Indonesia," imbuh Sofjan.

Citarasa Indonesia
Mantan orang nomor satu di Toyota Indonesia ini mengatakan, semasa jabatannya di Toyota, ia kerap beradu argumentasi dengan pihak Jepang dalam menentukan strategi penjualan dan pemasaran. Johnny menegaskan perlunya kebebasan berkreasi sesuai dengan negara masing-masing, dalam hal ini Indonesia.

Soal mekanisme pengerjaan di lapangan, lanjut Johnny, diminta supaya diserahkan ke tangan orang Indonesia yang mengenal betul karakteristik pasar dalam negeri, bukan pihak Jepang. Meskipun, tujuan dari strategi ini masih sama, yakni peningkatan angka penjualan dan penguasaan pangsa pasar.

"Saya dulu sering debat dengan Jepang. Kalau sudah sampai memuncak dan tidak ada titik temu, saya kerap mengatakan, 'Siapa yang paling tahu Indonesia. Anda apa Johnny?', biasanya mereka langsung mengalah," beber Johnny.

Kejelian
Kelebihan lain yang dimiliki Johnny ketika memimpin Toyota adalah soal kejelian dan melihat peluang pasar. Johnny mencontohkan, ketika di Jepang meluncurkan Toyota 86, insting pengusahanya langsung menguat dan meminta produk ini dipasarkan ke Indonesia.

"Saya minta coba aja dulu, kirim 10 unit ke Indonesia. Terbukti, ternyata di tahun pertama permintaan langsung melonjak hingga 120 unit, sampai Jepang kewalahan menyuplai unit yang semula ditujukan ke negara lain," kenang Johnny.

Pada tahun selanjutnya, Johnny memutuskan untuk mengerem pasokan 86, meskipun pihak dealer meminta stok banyak. "Saya pikir, 86 itu bukan mobil yang akan dijual dalam setahun, tetapi lebih menjadi produk koleksi, kalau pasarnya sudah penuh, tidak perlu digenjot lagi jualannya," beber Johnny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau