Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periklindo Tegas Tolak Wacana Insentif Hybrid

Kompas.com - 04/09/2024, 18:21 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, tegas menolak jika ada wacana pemberian insentif untuk mobil hybrid.

Moeldoko menyatakan, Periklindo merupakan asosiasi terdepan yang berkomitmen untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga: Menjajal Efisiensi dan Kenyamanan Toyota Rav4 GR Sport PHEV

Periklindo juga terus berupaya memperkuat ekosistem EV melalui berbagai inisiatif berkelanjutan.

Periklindo Electric Vehicle (EV) Conference 2024 akan berlangsung pada 12-13 September 2024 di Bali.Foto: Sera Periklindo Electric Vehicle (EV) Conference 2024 akan berlangsung pada 12-13 September 2024 di Bali.

“Tidak mendukung hybrid mendapatkan subsidi ya, diperjelas,” ujar Moeldoko di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Tenggono Chuandra Phoa, Sekretaris Jenderal Periklindo menambahkan, sejak didirikan pada 2021 asosiasi ini telah berkontribusi signifikan dalam mendorong adopsi kendaraan listrik.

"Kewajiban kita sebagai Periklindo perjuangkan EV di Indonesia, kami tidak mendukung hybrid. Hybrid masih bahan bakar fosil. Fosil didukung dengan subsidi pemerintah,” katanya.

Baca juga: Pertamina Kasih Diskon Pertamax di Hari Pelanggan, Ini Syaratnya

"Kalau subsidi pemerintah tambah baterai lagi saya kira nggak cocok ya. Maaf kami tidak mendukung hybrid. Kalau mau hybrid ya jangan bicara di tempat kita lah,” kata dia.

Oto Journey 2024 - Toyota Yaris Cross HybridKOMPAS.com Oto Journey 2024 - Toyota Yaris Cross Hybrid

Seperti diketahui, beberapa pabrikan mobil terutama dari merek Jepang berharap ada insentif tambahan buat mobil hybrid. Merek-merek itu mengatakan bahwa mobil hybrid juga menyumbang pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Toyota Fortuner Facelift Sudah Bisa Dipesan, Booking Fee Rp 5 Juta

Pada awal Agustus, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah memastikan tidak akan ada perubahan ataupun penambahan kebijakan baru pada sektor otomotif di Indonesia pada tahun ini.

Pasalnya, meski permintaan industri kendaraan bermotor tengah melambat selama semester I/2024 hingga 19 persen, kondisinya mulai membaik pada Juli 2024 terkhusus usai helatan pameran otomotif GIIAS 2024.

Sementara itu, penjualan dari mobil listrik pun terus menunjukkan angka positif. Pada periode sama, segmen ini bahkan dapat tumbuh hingga dua kali lipat dari enam bulan pertama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau