TANGERANG, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menyatakan bahwa populasi kendaraan listrik alias electric vehicle (EV) di suatu daerah menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan charging station.
Khususnya, untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tiang listrik sebagai upaya mempercepat pengadaan fasilitas pendukung bagi para pengguna mobil listrik di RI.
"Basisnya adalah di kota dan kabupaten, itu berapa banyak populasi kendaraan listrik yang beredar. Semakin banyak EV yang beredar akan kita hadirkan," kata Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti di pameran GIIAS 2024, ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2024).
Baca juga: Rasio Ideal Populasi Mobil Listrik dengan Charging Station
Menurut dia dengan tersebarnya aset tiang listrik milik PLN di seluruh Indonesia, upaya pemenuhan kebutuhan SPKLU bisa lebih mudah direalisasikan.
Akan tetapi, Edi tidak menampik masih terdapat tantangan dalam menghadirkan SPKLU di tiang listrik.
Tantangan yang dimaksud berupa risiko keamanan seperti rawan hilang karena infrastruktur pengisian daya EV tersebut dibangun di tempat terbuka.
"Jadi ada dua model. Kalau pakai tiang besi kita masukan di dalamnya, besinya kita lubangi dan mesinnya kita taruh di dalam tapi kalau tiang beton kan ga mungkin kita lubangi," ujar Edi.
"Kalau yang tiang beton kita kalungkan. Nah yang cukup rawan adalah yang dikalungkan ini," katanya menambahkan.
Baca juga: Jadi Sahabat Bisnis, Penjualan Gran Max Tembus 820.000 Unit
Meski begitu, PLN optimistis untuk membangun lebih banyak SPKLU tiang listrik di Indonesia dengan menargetkan 2.000 unit terpasang pada 2024.
Diketahui, PLN EYE atau SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi perseroan menghadirkan charging station dengan memanfaatkan tiang listrik PLN.
Keberadaan EV Charging ini diharapkan dapat menjangkau semua pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi ulang daya baterai kendaraannya.
Saat ini sudah ada tiga prototipe SPKLU PLN EYE yang terpasang dan telah beroperasi. Di antaranya, dua di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat, dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.